Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks ESG Leaders menjadi salah satu indeks yang berkinerja kurang apik. Sejak awal tahun, indeks yang berisikan emiten dengan penerapan aspek environmental, social and corporate governance (ESG) yang baik ini terkoreksi 13,08% sejak awal tahun. Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 3,01% sejak awal tahun.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, pelemahan indeks ini tidak terlepas dari pergerakan saham-saham penghuninya, yang rata-rata adalah saham keping biru (blue chips), yang masih laggard sejak awal tahun.
Sebut saja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang secara year-to-date (ytd) terkoreksi 41,09%. Saham consumer lainnya, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga masih terkoreksi 29,9% sejak awal tahun.
Baca Juga: Cetak kinerja positif pada semester I, analis sarankan beli saham MAIN dan JPFA
Ada pula saham big caps lainnya seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan pelemahan masing-masing 18,67%, 18,22%,dan 9,60%.
Hemat Hendriko, untuk saat ini saham-saham tersebut belum menarik. Sebab, saham-saham ini masih terdampak pandemi selain juga IHSG masih digerakkan oleh saham-saham berbasis teknologi, healthcare, dan logistik.
Hendriko menilai, Indeks ESG Leaders ini bisa menjadi acuan dalam memilih investasi. Namun, pelaku pasar kembali harus melihat sektor dari saham yang ada di indeks ini.
“Karena indeks ini juga berisi saham-saham dengan sektor yang diuntungkan tahun ini seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG),” terang Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (4/8).
Baca Juga: IHSG menguat tiga hari beruntun ke 6.159 hingga Rabu (4/8)
Selain itu, setiap tahun pasti akan ada sektor yang berbeda yang akan diuntungkan.
Secara fundamental, Hendriko merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.900 dan beli saham TBIG dengan target harga Rp 4.000.