kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street terkoreksi ketegangan perang dagang jelang pengumuman The Fed


Selasa, 30 Juli 2019 / 22:22 WIB
Wall Street terkoreksi ketegangan perang dagang jelang pengumuman The Fed


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street terkoreksi mengawali perdagangan Selasa (30/7) di tengah sajian sentimen yang beragam. Kekhawatiran berlarut-larutnya perang dagang Amerika Serikat (AS)-China telah menekan saham sektor teknologi.

Di sisi lain, ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed jadi pendorong pasar ke rekor tertingginya pada pekan lalu.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 67,39 poin atau 0,25% menjadi 27.153,96, S&P 500 kehilangan 10,28 poin atau 0,34% menjadi 3.010,69. Sementara, Nasdaq Composite turun 39,24 poin atau 0,47% menjadi 8.254,09.

Baca Juga: Wall Street tertahan menjelang rapat The Fed hari ini

Sektor teknologi S&P 500 turun 0,62%, dengan penurunan Apple Inc 0,84% yang paling membebani indeks.

Pembuat iPhone itu akan menyampaikan ukuran yang jelas tentang dampak dari ketegangan perdagangan dengan China, menyusul babak baru perundingan perdagangan dan ketika Presiden Donald Trump memperingatkan Beijing agar tidak mencoba menunggu masa jabatan untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan.

Asal tahu, indeks acuan Wall Street mengawali pekan ini dengan langkah yang lambat, terkoreksi pada Senin (29/7). Kini pasar tengah menanti sentimen yang datang dari The Fed.

Baca Juga: Trump desak The Fed melakukan lebih daripada sekedar pemotongan suku bunga rendah

"Saya pikir The Fed akan membiarkan pintu terbuka untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, jika mereka tidak melakukan pemotongan 50 bps sekarang," kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St. Petersburg, Florida.

Kini, menurut Brown yang menggerakkan pasar tentang kekhawatiran kebijakan perdagangan dan kinerja pertumbuhan pendapatan.

Mengacu data Refinitiv, laporan kinerja perusahaan sejauh ini kuat dengan hampir setengah dari semua perusahaan S&P 500 melaporkan hasil kuartal kedua. Lebih dari 76% telah mengalahkan estimasi garis bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×