kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Terkoreksi, Data Pekerjaan Menyulut Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga


Sabtu, 06 Agustus 2022 / 05:40 WIB
Wall Street Terkoreksi, Data Pekerjaan Menyulut Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (5/8), dengan mayoritas indeks melemah. Indeks Wall Street terbebani penurunan saham Tesla dan saham teknologi lainnya, setelah laporan pekerjaan yang solid mengalahkan optimisme bahwa The Fed kemungkinan akan mengerem kenaikan suku bunga yang agresif demi mengendalikan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 76,65 poin atau 0,23% ke 32.803,47, S&P 500 turun 6,75 poin atau 0,16% ke 4.145,19 dan Nasdaq Composite turun 63,03 poin atau 0,50% ke 12.657,55. 

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,6 miliar saham, dengan rata-rata 10,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, data menunjukkan pada bulan Juli pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan. Ini menjadi bulan ke 19 ekspansi gaji, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak pra pandemi sebesar 3,5%.

Baca Juga: Wall Street Melemah Jelang Akhir Pekan

Laporan tersebut menambah optimisme data ekonomi AS setelah terkontraksi pada paruh pertama tahun ini. Data yang positif ini juga memudarkan ekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan menghentikan serangkaian kenaikan suku bunga untuk mendinginkan ekonomi.

"Ini semua tentang The Fed. Laporan pekerjaan yang sangat kuat seperti kami telah memberi tekanan pada The Fed untuk memperketat lebih lama," kata Adam Sarhan, kepala eksekutif 50 Park Investments. 

"Pasar takut The Fed akan melakukan overshoot lagi. Jika mereka mengetatkan terlalu tajam dan terlalu lama, itu akan menyebabkan hard landing, resesi yang dalam."

Saham Tesla jatuh dan membebani S&P 500 dan Nasdaq. Meta Platforms pemilik Facebook dan Amazon juga jatuh dan menurunkan indeks.

Imbal hasil Treasury AS naik karena peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan September meningkat. Itu membantu bank JPMorgan dan saham bank lainnya. 

Fokus sekarang beralih ke data inflasi yang akan dirilis minggu depan, dengan harga konsumen tahunan AS diperkirakan akan melonjak sebesar 8,7% pada bulan Juli setelah kenaikan 9,1% pada bulan Juni.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi: S&P 500 dan Dow Jones Melemah, Indeks Nasdaq Perkasa

Beberapa pembuat kebijakan minggu ini terjebak pada sikap pengetatan kebijakan yang agresif sampai mereka melihat bukti kuat dan tahan lama bahwa inflasi cenderung menuju tujuan 2% Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×