kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,54   -19,95   -2.16%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Sumringah, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Usai Penjualan Ritel Melonjak


Selasa, 28 Desember 2021 / 05:35 WIB
Wall Street Sumringah, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Usai Penjualan Ritel Melonjak
ILUSTRASI. Wall Street perkasa dengan tiga indeks utama ditutup menguat usai libur Natal


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street tampil perkasa usai libur Natal dengan indeks S&P 500 berakhir pada rekor tertinggi. Ini jadi kenaikan sesi keempat berturut-turut, karena penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang kuat menggarisbawahi kekuatan ekonomi dan meredakan kekhawatiran dari pembatalan penerbangan yang didorong oleh varian Omicron yang memukul saham sektor perjalanan.

Senin (27/12), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 351,82 poin atau 0,98% menjadi 36.302,38, indeks S&P 500 menguat 65,4 poin atau 1,38% ke 4.791,19 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 217,89 poin atau 1,39% menuju 15.871,26.

Indeks S&P 500 telah melesat 4,9% dalam empat sesi terakhir. Ini merupakan persentase kenaikan terbesar selama periode empat hari sejak awal November 2020.

Pada perdagangan sesi ini, 11 indeks sektor utama yang berada dalam indeks S&P 500 naik. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada sektor energi dan teknologi.

Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite mendapat dorongan dari perusahaan megacap, termasuk Tesla Inc, Microsoft Corp, Apple Inc dan Meta Platform.

Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan China yang Kemungkinan Akan Keluar dari Bursa Saham AS

Indeks saham utama AS berada di jalur untuk kenaikan tahunan ketiga berturut-turut, dengan indeks utama S&P 500 berada pada kinerja tahunan terbaik ketiga sejak 1999.

Sokongan bagi bursa saham AS datang setelah penjualan ritel AS meningkat 8,5% secara tahunan (yoy) di musim liburan ini. Berdasarkan laporan Mastercard Inc, hal tersebut didukung oleh ledakan dari e-commerce, yang akhirnya menjadi penopang sektor ritel pada indeks utama S&P 500.

Sementara itu, saham terkait perjalanan, yang biasanya sensitif terhadap berita virus corona, turun setelah maskapai penerbangan AS membatalkan sekitar 800 penerbangan lagi pada Senin. Ini menyusul ribuan pembatalan penerbangan yang terjadi selama akhir pekan Natal, karena kasus varian Omicron melonjak.

Saham maskapai pada indeks S&P 1500 turun 0,57%. Operator kapal pesiar Norwegian Cruise Line Holdings, Royal Caribbean dan Carnival Corp masing-masing melemah 2,55%, 1,35% dan 1,18%, di antara penurunan terbesar pada indeks S&P 500.

Baca Juga: Harga Komoditas Mendaki, Mirae Asset Proyeksikan Pemulihan di 2022 Lebih Baik

"Pasar berada di tempat yang menarik ini di mana kami memiliki konsumen yang kuat, dengan pengeluaran naik 8% yoy. Konsumsi pribadi membentuk 70% dari PDB kami, dan itu tetap rata," kata Sylvia Jablonski Kampaktsis, Chief Investment Officer and Co-Founder Defiance ETF di New York.

"Omicron mengingatkan bahwa kita masih ada di ekosistem virus corona ini. Dan itu mungkin salah satu dari banyak hal yang akan terus dibicarakan dengan virus ini tetapi skenario kiamat Covid-2020 terasa seperti jauh di belakang kita," lanjut Jablonski.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×