Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Dow dan S&P 500 bergerak naik pada perdagangan Selasa (18/7). Setelah Morgan Stanley dan Bank of America melaporkan laba yang optimis untuk kuartal kedua.
Melansir Reuters, pukul 09:50 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 141,63 poin atau 0,41% ke 34.726,98, S&P 500 naik 3,12 poin, atau 0,07%, ke 4.525,91, dan Nasdaq Composite turun 43,61 poin, atau 0,31 %, pada 14.201,34.
Saham Bank of America naik 3,1%, pemberi pinjaman itu membukukan lonjakan laba kuartal kedua 20%. Saham Morgan Stanley naik 4,8% setelah mengalahkan ekspektasi analis untuk hasil kuartalan.
"Sejauh ini bank telah keluar dengan cukup baik, yang tidak terduga," kata Robert Pavlik, senior portfolio manager di Dakota Wealth.
Baca Juga: Wall Street, Selasa (18/7): S&P 500 Dibuka Turun karena Mencerna Laporan Bank Besar
Kenaikan cepat suku bunga The Fed membantu beberapa bank terbesar AS, termasuk JPMorgan Chase dan Wells Fargo, mencatat peningkatan laba yang mengarah ke ekonomi yang tangguh.
"Tetapi kami tidak dapat benar-benar berasumsi bahwa ini akan sama (hasil optimis) untuk semua perusahaan secara keseluruhan," kata Pavlik.
PNC Financial Services menurunkan perkiraan untuk pendapatan bunga bersih (NII) setahun penuh pada hari Selasa. Sementara pialang Charles Schwab membukukan penurunan laba kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan.
Saham Charles Schwab melonjak 13,2%, memimpin kenaikan di S&P 500 dan saham PNC naik 2,6%.
Laporan keuangan di seluruh industri diperkirakan turun 8,1% untuk kuartal ini, menurut data Refinitiv.
Indeks bank S&P 500 telah turun 3,9% sepanjang tahun ini, sebagai akibat dari krisis perbankan yang menjatuhkan tiga pemberi pinjaman dan memukul sektor tersebut. Berkinerja buruk pada indeks S&P 500 yang membukukan kenaikan 17,8% pada periode yang sama.
Baca Juga: Wall Street Menguat Senin (17/7), Investor Menunggu Putaran Rilis Laporan Keuangan
Pada awal perdagangan Selasa, indeks perbankan naik 1,1%.
Saham Lockheed Martin menambahkan 1,1% setelah pembuat senjata menaikkan laba tahunan dan prospek penjualan pada permintaan yang kuat untuk peralatan militer, dipicu oleh ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News