Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak naik pada perdagangan Jumat (14/3) setelah aksi jual besar-besaran sepanjang pekan.
Investor tengah menilai dampak kebijakan tarif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara data baru menunjukkan penurunan sentimen konsumen dan lonjakan ekspektasi inflasi.
Wall Street Pulih, Sektor Teknologi Memimpin
Pada pukul 10:13 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 240,57 poin (0,59%) ke 41.054,14, S&P 500 bertambah 49,88 poin (0,90%) ke 5.571,40, dan Nasdaq Composite menguat 208,84 poin (1,21%) ke 17.511,86.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Anjlok, Terseret Kekhawatiran Perang Dagang
Aksi jual tajam pekan ini telah menekan valuasi saham, dan analis menilai ekuitas AS berpotensi untuk pulih.
Sektor teknologi, yang menjadi salah satu sektor dengan penurunan terbesar pekan ini, memimpin penguatan dengan kenaikan 1,5%.
Saham Tesla naik tipis 0,3% setelah laporan bahwa perusahaan akan memproduksi versi lebih murah dari Model Y di Shanghai, guna merebut kembali pangsa pasar di tengah perang harga yang sengit.
Sementara itu, Senat AS hampir menyetujui rancangan undang-undang anggaran sementara guna mencegah penutupan sebagian pemerintahan federal.
Keputusan kebijakan moneter The Fed juga menjadi perhatian utama dalam pekan mendatang, dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tetap, menurut data dari LSEG.
Di sisi lain, saham Crown Castle melonjak 8,4% setelah mengumumkan penjualan aset fiber optic senilai $8,5 miliar kepada dua entitas, didorong oleh tekanan dari investor aktivis Elliott Investment Management.
Sebagai informasi, survei University of Michigan mengungkapkan bahwa sentimen konsumen anjlok pada Maret, disertai meningkatnya kekhawatiran inflasi.
Baca Juga: Bisnis Minuman Keras AS Tertekan Tarif 200%
Kebijakan tarif besar-besaran yang diterapkan Presiden Donald Trump, yang memicu perang dagang di berbagai sektor, dikhawatirkan akan mendorong kenaikan harga dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga indeks utama AS masih berada di jalur penurunan mingguan, dengan S&P 500 menuju pekan keempat berturut-turut dalam tren negatif—periode terpanjang dalam tujuh bulan terakhir.
Indeks Dow Jones turun sekitar 9% dari level tertingginya baru-baru ini dan berpotensi mencatat pekan terburuk dalam dua tahun jika tekanan jual terus berlanjut.