Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat dengan indeks S&P 500 yang sempat berada di level tertinggi dan cetak kenaikan mingguan untuk empat pekan berturut-turut.
Jumat (9/6), indeks S&P 500 ditutup naik 4,93 poin atau 0,11% ke 4.298,86, indeks Nasdaq Composite menguat 20,62 poin, atau 0,16%, menjadi 13.259,14 dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 43,17 poin, atau 0,13%, menjadi 33.876,78.
Dengan posisi itu, maka untuk pekan indeks S&P 500 sidah menguat 0,38% dan memperpanjang penguatan menjadi empat minggu, terpanjang sejak periode Juli-Agustus 2022. Sedangkan bagi indeks Nasdaq, ini adalah penguatan tujuh minggu berturut-turut setelah naik 0,13% di pekan ini. Lalu, indeks Dow sudah menguat 0,33% di pekan ini.
Indeks S&P 500 sebenarnya bisa ditutup di level tertinggi, namun reli Tesla gagal menggembleng pasar yang lebih luas jelang pertemuan kebijakan Federal Reserve dan data inflasi minggu depan.
Saham Tesla Inc naik 4,06%, meraih kemenangan beruntun terpanjang mereka sejak Januari 2021, setelah General Motors Co setuju menggunakan jaringan Supercharger perusahaan. Saham GM naik 1,06%.
Baca Juga: Wall Street Meriah, S&P 500 dan Nasdaq Menyentuh Tertinggi Baru 2023
Patokan S&P 500 dibangun pada kenaikan 20% hari Kamis dari level terendah 12 Oktober yang berakhir, menandai dimulainya pasar bull baru seperti yang didefinisikan oleh beberapa pelaku pasar.
"Ini mungkin pasar bullish yang paling dibenci dalam sejarah pasar bullish," kata Tim Holland, kepala investasi platform investasi Orion OCIO.
"Sentimen sangat tertekan memasuki akhir tahun dan masih berada di sisi bearish."
Reli saham megacap, musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan ekspektasi bahwa Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga telah mendukung Wall Street tahun ini meskipun ada kekhawatiran tentang resesi yang menjulang dan inflasi yang kaku.
Saham perusahaan teknologi termasuk Apple Inc, Advanced Micro Devices dan Nvidia Corp naik antara 0,22% dan 3,20% setelah melemah di awal pekan ini.
Pedagang melihat peluang 72% dari bank sentral AS mempertahankan suku bunga pada kisaran 5%-5,25% saat ini dalam pertemuan kebijakan 13-14 Juni, menurut alat Fedwatch CMEGroup.
"Nada keseluruhan pasar didasarkan pada gagasan bahwa Fed akan menghentikan kenaikannya," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments. "Saat jeda, pasar yang lebih luas akan mulai reli dan mungkin mengejar saham teknologi berkapitalisasi besar yang telah memimpin hingga sekarang."
Baca Juga: Saham-Saham Ekonomi Lama Siap Menguat Ketika Tren Saham AI Mereda
Data harga konsumen pada hari Selasa akan membantu membentuk ekspektasi seputar langkah lebih lanjut oleh Fed, dengan para pedagang sudah memperkirakan peluang 50% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin lainnya pada bulan Juli.
Indeks Volatilitas CBOE, umumnya dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, merosot ke level terendah sejak Februari 2020 sebelum bangkit kembali.
Saham target Corp tergelincir 3,26% setelah Citi menurunkan peringkat pengecer besar menjadi "netral," mengatakan penjualan bisa turun lebih jauh tahun ini karena tantangan ekonomi.
Adobe Inc naik 3,41% setelah Wells Fargo meningkatkannya menjadi "overweight," mengatakan pembuat perangkat lunak Photoshop siap untuk mendapatkan keuntungan dari ledakan AI generatif.
Netflix Inc naik 2,60% menyusul laporan bahwa langganan raksasa streaming melonjak setelah penumpasan berbagi kata sandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
