kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Wall Street Naik Lagi di Hari Kamis (13/7) Setelah Rilis Inflasi Produsen


Kamis, 13 Juli 2023 / 21:35 WIB
Wall Street Naik Lagi di Hari Kamis (13/7) Setelah Rilis Inflasi Produsen
ILUSTRASI. Wall Street naik pada hari Kamis (13/7) setelah data harga produsen memberikan bukti lebih lanjut dari pendinginan inflasi AS.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street naik pada hari Kamis (13/7) setelah data harga produsen memberikan bukti lebih lanjut dari pendinginan inflasi di Amerika Serikat (AS). Penurunan producer price index (PPI) dan memicu harapan bahwa Federal Reserve akan segera mengakhiri pengetatan kebijakan moneternya.

Kamis (13/7) pukul 21.29 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,27% ke 34.439. Indeks S&P 500 naik 0,50% ke 4.494. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,81% ke 14.032.

Tujuh dari 11 sektor S&P 500 utama naik, dengan layanan komunikasi memimpin kenaikan, naik 1,5%.

Harga produsen AS hampir tidak naik di bulan Juni. Sedangkan kenaikan tahunan inflasi produsen adalah yang terkecil dalam hampir tiga tahun.

Baca Juga: Inflasi AS Melandai, Bursa Asia Ditutup Menghijau pada Kamis (13/7)

Sebuah laporan terpisah menunjukkan, klaim pengangguran mingguan AS tiba-tiba turun minggu lalu. Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.

"PPI mengkonfirmasi pendinginan inflasi yang ditunjukkan dalam CPI kemarin, tetapi angka klaim pengangguran mingguan yang lebih rendah dari perkiraan adalah pengingat akan berlanjutnya pengetatan pasar tenaga kerja," kata Mike Loewengart, kepala konstruksi model portofolio di Morgan Stanley Global Investment Office kepada Reuters.

Loewengart mengatakan, The Fed masih berada di jalur untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa minggu. Investor akan mengalihkan fokus mereka ke neraca perusahaan saat musim pendapatan mulai berjalan.

Para pelaku pasar terus mengharapkan probabilitas 21% bahwa bank sentral akan menaikkan biaya pinjaman dalam pertemuan bulan November. Pasar telah menetapkan harga penuh dalam kenaikan suku bunga 25 basis poin di bulan Juli nanti.

Pada hari Rabu, Nasdaq dan S&P 500 ditutup pada level tertinggi lebih dari satu tahun. Saham-saham megacap memimpin kenaikan setelah laporan CPI menunjukkan harga konsumen mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun.

Baca Juga: Inflasi AS Melambat, Intip Rekomendasi Saham Pilihan Berikut

Karena inflasi AS mendingin dan pertumbuhan tetap tangguh, investor bullish sekarang mengandalkan musim pendapatan kuartal kedua untuk menyediakan lebih banyak bahan bakar untuk reli saham.

Harga saham PepsiCo naik 1,4% karena meningkatkan perkiraan pendapatan dan laba tahunannya untuk kedua kalinya. Perusahaan ini mengandalkan permintaan yang kuat untuk makanan ringan dan minumannya serta kenaikan harga.

Harga saham Delta Air Lines naik 1,1% setelah mengangkat prospek laba setahun penuh menyusul laba kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan. Ledakan perjalanan pasca-pandemi yang tiada henti mampu mengerek prospek Delta Air.

Secara keseluruhan, pendapatan konstituen S&P 500 diperkirakan turun 6,4% pada kuartal kedua, data Refinitiv menunjukkan.

Meta Platforms yang baru-baru ini meluncurkan Threads, pesaing Twitter, melampaui kenaikan harga di antara saham-saham yang tumbuh besar, menambahkan 1,6%.

Pasar akan mengurai pernyataan pembuat kebijakan pada siang hari, termasuk Gubernur Dewan Fed Christopher Waller, untuk mengukur sinyal bank sentral atas pengetatan kebijakan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×