kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Mixed, Nasdaq Turun Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury


Sabtu, 11 Februari 2023 / 05:40 WIB
Wall Street Mixed, Nasdaq Turun Dipicu Kenaikan Imbal Hasil US Treasury


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi di akhir perdagangan Jumat (10/2), dengan indeks Nasdaq Composit turun terseret pelemahan saham pertumbuhan sebagai imbas kenaikan imbal hasil terasury AS. 

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 169,52 poin, atau 0,5%, ke level 33.869,4, S&P 500 naik 8,98 poin, atau 0,22%, ke level 4.090,48 dan Nasdaq Composite turun 71,46 poin, atau 0,61%, ke level 11.718,12.

Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P 500 naik lebih tinggi. Sektor energi melonjak 3,92% karena harga minyak naik karena rencana Rusia untuk memangkas pasokan minyak mentah, sementara sektor konsumen turun 1,22%.

Baca Juga: Wall St Dibuka Turun pada Jumat (10/2), Nasdaq di Jalur Penurunan Mingguan Pertama

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,43 miliar saham dengan rata-rata 11,85 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Nasdaq membukukan penurunan mingguan pertama tahun ini, turun 2,41%, sementara S&P 500 turun 1,11% dalam sepekan dan Dow Jones turun 0,17% dalam seminggu terakhir. 

Imbal hasil obligasi AS dengan tenor benchmark 10 tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan setelah lelang obligasi 30-tahun pada hari Kamis yang menunjukkan lemahnya permintaan.

"Investor bertanya-tanya apa yang dikatakan pasar obligasi kepada kita bahwa indikator ekonomi tidak memberi tahu kita," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research. 

"Hasil obligasi yang lebih tinggi akan berdampak lebih buruk pada perusahaan teknologi dengan pertumbuhan yang lebih tinggi."

Tetapi reli saham energi karena harga minyak naik sebagai imbas rencana Rusia untuk memotong pasokan minyak mentah membantu mendorong Dow dan S&P 500.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Nasdaq Tembus 12.000 di Awal Perdagangan Kamis (9/2)

Bulan ini, data pekerjaan yang kuat dan komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memicu kekhawatiran tentang seberapa besar kenaikan suku bunga diperlukan.

"Apa yang telah terjadi selama beberapa hari terakhir adalah bahwa setiap hari ada gubernur Fed yang berbicara hawkish," kata Kevin Rendino, kepala eksekutif manajer aset 180 Degree Capital.

Saham Lyft Inc anjlok 36,44% karena menurunkan harga, meningkatkan kekhawatiran akan tertinggal dari pesaingnya yang lebih besar, Uber Technologies Inc. Saham Uber juga turun 4,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×