kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,84   -1,92   -0.21%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Tipis, Lonjakan Saham Bank Besar AS Tak Mampu Menyokong Pasar


Jumat, 14 April 2023 / 21:11 WIB
Wall Street Menguat Tipis, Lonjakan Saham Bank Besar AS Tak Mampu Menyokong Pasar
ILUSTRASI. Wall Street bergerak tipis di awal perdagangan Jumat (14/4).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis di awal perdagangan Jumat (14/4). Indeks saham Amerika Serikat (AS) beragam pada Jumat karena data penjualan ritel yang lemah untuk bulan Maret menunjukkan ekonomi kehilangan tenaga, meskipun pendapatan yang optimistis dari trio bank besar membantu meredakan kekhawatiran akan tekanan lebih lanjut di sektor ini.

Pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,04% ke 34.017. Indeks S&P 500 menguat 0,24% ke 4.156. Sedangkan Nasdaq Composite menguat ,14% ke 12.176.

Laba JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc, dan Wells Fargo & Co di kuartal pertama 2023 mengalahkan perkiraan analis, menandakan ketahanan melewati krisis perbankan di bulan Maret. Harga saham ketiga bank naik antara 1,2% dan 6,2%.

Indeks bank S&P 500 melonjak 3,3% ke level tertinggi satu bulan, sedangkan indeks Perbankan Regional KBW naik 0,8%.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% Hari Ini (14/4), BBRI, BBCA, TLKM Paling Banyak Net Buy Asing

"JPM adalah salah satu nama tenar di sektor yang paling kami khawatirkan dan mencatatkan laba yang lebih baik dari perkiraan. Tentu saja ini menyebabkan aksi beli saham di pasar," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B Riley Wealth di Boston kepada Reuters.

Meredam sentimen positif, data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret. Konsumen mengurangi pembelian kendaraan bermotor dan barang-barang besar lainnya, meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi.

"Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi mungkin benar-benar melambat ke titik di mana kita harus mulai mengkhawatirkan resesi lebih dari sekadar inflasi," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth.

S&P 500 dan Dow ditutup pada level tertinggi hampir dua bulan pada hari Kamis setelah data menunjukkan pendinginan inflasi dan pelonggaran pasar tenaga kerja. Kedua data memicu optimisme bahwa Federal Reserve dapat mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.

Baca Juga: IHSG Menghijau Dalam Sepekan, Cermati Pemicunya

Menyusul data penjualan ritel hari Jumat, para pedagang tetap bertaruh bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi di awal Mei.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan, saat suku bunga naik secara agresif selama satu tahun, bank sentral AS belum membuat banyak kemajuan dalam mengembalikan inflasi ke target 2% dan perlu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi.

Di antara pergerakan saham berbasis kinerja keuangan, harga saham BlackRock Inc naik 2,4% setelah manajer aset terbesar dunia itu mengalahkan estimasi analis untuk laba kuartalan karena investor terus menggelontorkan uang dalam berbagai dananya.

Harga saham Boeing Co turun 6,1% setelah produsen pesawat ini menghentikan pengiriman 737 MAX karena masalah kualitas pemasok oleh Spirit AeroSystems. Saham Spirit AeroSystems anjlok 18,5%.

Harga saham Lucid Group Inc turun 7,5% setelah pembuat mobil listrik mewah itu melaporkan angka produksi dan pengiriman kuartal pertama yang lebih rendah dari tiga bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×