kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street menguat tipis di awal perdagangan Rabu (25/8)


Rabu, 25 Agustus 2021 / 21:28 WIB
Wall Street menguat tipis di awal perdagangan Rabu (25/8)
ILUSTRASI. Wall Street menguat tipis di awal perdagangan Rabu (25/8).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat tipis di awal perdagangan Rabu (25/8). Perhatian para pelaku pasar masih tertuju pada simposium Jackson Hole hari Jumat pekan ini.

Pukul 21.10 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,05% ke 35.383. Indeks S&P 500 naik 0,06% ke 4.488. Nasdaq Composite menguat 0,06% ke 15.028.

S&P 500 membukukan rekor penutupan tertinggi ke-50 tahun ini pada hari Selasa karena berita positif tentang vaksin Covid-19 meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang cepat. Kenaikan ini terjadi setelah kekhawatiran tentang puncak pertumbuhan dan lonjakan varian Delta dari virus corona memicu volatilitas di pasar awal ini. bulan.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Kamis (26/8)

"Masih ada banyak kecemasan tentang varian Delta," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif AXS Investments di New York kepada Reuters.

Wall Street mencoba mencatat rekor baru di tengah rencana multi-triliun dolar pemerintahan Joe Biden. Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikendalikan Demokrat menyetujui kerangka anggaran US$ 3,5 triliun dan setuju untuk memberikan suara pada 27 September pada rencana anggaran infrastruktur senilai US$ 1 triliun yang disahkan Senat.

Fokus sekarang pada simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole pada hari Jumat. Investor berharap ada pandangan terbaru tentang kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian aset besar-besaran.

Baca Juga: Simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Kamis (26/8)

"Penafsiran pasar tentang pengumuman ini akan fokus pada seberapa lambat tapering, bukan apakah itu dimulai pada November atau Desember," kata Hugh Gimber, ahli strategi pasar global di JP Morgan Asset Management.

Sementara itu, perhitungan Reuters menunjukkan bahwa laba emiten di kuartal ketiga akan turun untuk pertama kali dalam 18 bulan setelah rekor pendapatan pada April-Juni.

Baca Juga: Pasar wait and see, rupiah melemah tipis ke Rp 14.398 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×