kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat, S&P 500 Mendekati 5.000 Setelah Menyentuh Tonggak Sejarah


Jumat, 09 Februari 2024 / 05:39 WIB
Wall Street Menguat, S&P 500 Mendekati 5.000 Setelah Menyentuh Tonggak Sejarah
ILUSTRASI. Tiga indeks utama Wall Street menguat pada perdagangan Kamis (8/2) yang berakhir pagi ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan S&P 500 berhasil menambah sedikit kenaikan pada hari Kamis setelah sempat mencapai angka 5.000 poin. Investor bereaksi terhadap laporan pendapatan, laporan pekerjaan yang kurang lebih sejalan, dan komentar dari pejabat Federal Reserve mengenai pemangkasan suku bunga.

Kamis (8/2), Dow Jones Industrial Average naik 48,97 poin atau 0,13% menjadi 38.726,33. Indeks S&P 500 naik 2,85 poin atau 0,06% menjadi 4.997,91. Nasdaq Composite naik 37,07 poin atau 0,24% menjadi 15.793,72.

Sementara itu, indeks-indeks berkapitalisasi kecil mengungguli saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham semikonduktor juga menguat dengan saham perancang chip ARM Holdings melonjak 47,9% setelah memperkirakan permintaan yang kuat untuk desain yang berkaitan dengan kecerdasan buatan.

Harga saham Walt Disney naik 11,5% setelah laba raksasa media itu melampaui perkiraan Wall Street. Disney juga mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai US$ 3 miliar, kenaikan dividen 50%, investasi game, dan rencana untuk layanan streaming ESPN pada tahun 2025.

Saham Spirit Airlines naik 3,3% setelah maskapai tersebut memperkirakan akan beroperasi dengan arus kas positif mulai kuartal kedua setelah melaporkan kerugian yang lebih kecil dari perkiraan.

Baca Juga: Saham Berjaya di Tahun Naga

Lebih dari separuh perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartalannya. Dari total emiten yang telah merilis laporan keuangan, 80,6% melampaui ekspektasi dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang sebesar 67%, menurut data LSEG.

Dari segi data ekonomi, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun sedikit lebih besar dari perkiraan minggu lalu. Data ini, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja.

"Ada lebih banyak minat terhadap risiko. Semikonduktor terus menunjukkan kepemimpinannya,” kata Keith Lerner, co-chief investment officer di Truist Advisory Services di Atlanta kepada Reuters.

“Kinerja emiten megacaps sangat baik, investor mencari peluang lain, bahkan dalam teknologi mereka menurunkan skala kapitalisasi pasar untuk saham yang bisa dibeli,” kata Lerner, merujuk pada kenaikan yang lebih kuat di sektor teknologi S&P 600 dibandingkan sektor teknologi S&P 500.

Mengenai pencapaian 5.000, yang sempat dicatat oleh S&P di akhir sesi, Lerner mengatakan hal ini membawa kegembiraan karena beberapa arus masuk positif.

Baca Juga: Saham-Saham Blue Chip Ini Masih Murah dan Layak Dikoleksi

Meskipun kenaikannya tidak terlalu besar, S&P 500 mencatat rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. Investor sudah melewati ketidakpastian mengenai waktu penurunan suku bunga dan kegelisahan seputar stabilitas beberapa bank regional.

Indeks saham kecil Russell 2000 berkinerja lebih baik selama sesi tersebut dan ditutup naik 1,5%. Indeks semikonduktor Philadelphia berakhir naik 1,6% karena sektor ini dipandang sebagai penerima manfaat utama dari teknologi AI.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, energi memimpin dengan kenaikan 1,1% karena kenaikan harga minyak mentah.

Namun, dengan tetap menjaga selera risiko, investor membuat saham New York Community Bancorp turun 6,5% setelah menguat pada hari Rabu menyusul penunjukan ketua eksekutif baru. Bank ini mengatakan akan mengurangi eksposur terhadap segmen real estat komersial yang bermasalah.

Sementara itu, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan baru-baru ini mungkin sebagian disebabkan oleh kesulitan membuat penyesuaian musiman yang akurat sekitar awal tahun baru. 

Harga saham PayPal merosot 11,2% setelah perkiraan pertumbuhan laba disesuaikan yang datar untuk tahun ini, menyeret sektor keuangan S&P 500. Harga saham Ralph Lauren menguat 16,8% menyusul penurunan pendapatan kuartal ketiga, sementara pembuat pakaian jadi Under Armour ditutup naik 0,1% setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×