kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45865,77   4,10   0.48%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Ditopang Laporan Pendapatan Emiten


Kamis, 08 Februari 2024 / 05:40 WIB
Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Ditopang Laporan Pendapatan Emiten
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Rabu (7/2), dengan indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Rabu (7/2), dengan indeks S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi. Investor memuji kekuatan laporan pendapatan perusahaan di bursa AS dan memantau komentar Federal Reserve untuk mencari petunjuk arah suku bunga ke depan.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 156,00 poin, atau 0,40% ke level 38,677.36, S&P 500 naik 40,83 poin, atau 0,82% ke level 4,995.06. Sedangkan Nasdaq Composite naik 147,65 poin, atau 0,95%, menjadi 15.756,64.

S&P mencatatkan rekor penutupan tertinggi baru, sementara Nasdaq masih terpaut hampir 2% dari rekor penutupan 16,057.44 yang dicapai pada November 2021.

Di antara 11 sektor S&P 500, sembilan sektor menguat, dipimpin sektor teknologi yang naik 1,4% diikuti oleh sektor konsumen, yang naik 1,1%. Sektor yang paling lemah adalah sektor konsumsi bahan pokok yang turun 0,08%.

Baca Juga: Wall Street (7/2): S&P 500 Sentuh Rekor Tertinggi, Laporan Pendapatan Jadi Sorotan

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,25 miliar saham dengan rata-rata 11,58 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Saham Chipotle Mexican Grill ditutup menguat 7,2% setelah melampaui perkiraan analis untuk keuntungan dan penjualan kuartalan karena permintaan yang kuat untuk burrito dan rice bowl bahkan ketika harga naik, dalam laporan yang dikeluarkan pada Selasa malam.

Saham Ford naik 6% karena produsen mobil tersebut meningkatkan dividen kuartal pertama dan memutuskan untuk mengurangi investasi kapasitas baru untuk kendaraan listrik yang merugi.

Lebih dari separuh perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalannya, dan sekitar 81,2% melampaui ekspektasi laba, menurut data LSEG pada hari Selasa.

"Optimisme terhadap hasil pendapatan yang lebih baik, sebagian besar terus berlanjut dan menjaga pasar dalam bias positif," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.

James mencatat bahwa investor telah berjuang melawan sentimen negatif yang membayangi pasar karena kekhawatiran terhadap sektor perbankan dan real estat komersial sejak pekan lalu, ketika New York Community Bancorp melaporkan kerugian yang mengejutkan dan memotong dividennya.

“Meningkatnya tingkat kecemasan menjadi hal yang wajar,” katanya, juga menunjuk pada volatilitas di bank-bank regional lainnya. 

Namun, indeks bank regional KBW mengurangi kerugian hingga ditutup turun 0,1% setelah jatuh lebih dari 2% pada hari sebelumnya.

Pada hari Minggu, Gubernur Fed Jerome Powell mengesampingkan penurunan suku bunga pada bulan Maret, dan sekarang para pedagang mencari petunjuk baru dari pejabat Fed lainnya.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Kompak Ditutup Menguat

Pejabat Fed Minneapolis Neel Kashkari mencatat bahwa ia memperkirakan dua hingga tiga kali penurunan suku bunga tahun ini untuk saat ini, sementara pejabat Fed Adriana Kugler mengatakan diperlukan lebih banyak jaminan sebelum menurunkan suku bunga.

Saham Snap merosot 34,6%, mencapai level terendah dalam dua bulan setelah meleset dari perkiraan pendapatan triwulanan, karena pemilik Snapchat kesulitan bersaing untuk mendapatkan iklan.

Uber memperkirakan laba inti triwulanan dan pemesanan kotor di atas perkiraan. Namun, sahamnya ditutup naik hanya 0,3% karena menunda pengumuman seputar rencana alokasi modal pada hari investor pada 14 Februari.

Saham Fortinet naik 3,8% setelah laba kuartal keempat perusahaan keamanan siber tersebut melampaui perkiraan. Saham Alibaba Group yang tercatat di bursa AS jatuh karena laporan pendapatan kuartalannya yang suram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×