kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Didorong Meredanya Kekhawatiran Pasar Akan Kebijakan The Fed


Sabtu, 16 Juli 2022 / 05:42 WIB
Wall Street Menguat Didorong Meredanya Kekhawatiran Pasar Akan Kebijakan The Fed
ILUSTRASI. Bursa saham AS. Wall Street ditutup menguat pada akhir pekan didorong oleh optimisme investor yang meningkat. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat pada akhir pekan didorong oleh optimisme investor yang meningkat karena data ekonomi yang kuat dan meredanya kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan oleh Federal Reserve.

Ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan yang solid, dengan sektor keuangan memimpin kenaikan yang terjadi.

Dow Jones Industrial Average naik 658,09 poin, atau 2,15% ke level 31.288,26. Sementara indeks S&P 500 naik 72,78 poin, atau 1,92%, menjadi 3.863,16. Di sisi lain, Nasdaq Composite menguat 201,24 poin, atau 1,79% ke level 11.452,42.

Indeks harga konsumen AS pada bulan Juni menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi sejak 1981 dan meningkatkan kemungkinan bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin, alias lebih tinggi dari kenaikan sebelumnya yang sebesar 75 basis poin.

Baca Juga: Wall Street Melesat Jelang Akhir Pekan Dipicu Perbaikan Penjualan Ritel

"(Investor) akan terkesima dengan kenaikan suku bunga 100 basis poin, karena itu akan menyiratkan bahwa Fed tidak tahu apa yang dilakukannya dan dikendalikan oleh data," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.

Namun kekhawatiran itu ditenangkan oleh pernyataan dari pejabat The Fed pada hari Kamis dan Jumat, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat pun mengejutkan, dengan penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan. Lalu sentimen konsumen juga meningkat dan ekspektasi inflasi yang lebih rendah serta indeks harga impor yang turun.

"Indikator ekonomi tidak konsisten saat ini. Ada yang positif dan negatif, yang menunjukkan kita berada dalam masa transisi," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder di New York. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×