kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melonjak: Nasdaq, Dow Jones dan S&P 500 Disokong Reli Saham Teknologi


Rabu, 16 Februari 2022 / 05:47 WIB
Wall Street Melonjak: Nasdaq, Dow Jones dan S&P 500 Disokong Reli Saham Teknologi
ILUSTRASI. Wall Street tampil perkasa pada perdagangan Selasa (15/2)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street berhasil menguat tajam, karena tanda-tanda ketegangan yang mereda di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina memicu aksi beli di bursa saham. Ketiga indeks utama Amerika Serikat ditutup dengan kenaikan yang solid.

Selasa (15/2), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 422,67 poin atau 1,22% menjadi 34.988,84, indeks S&P 500 menguat 69,4 poin atau 1,58% ke 4.471,07 dan indeks Nasdaq Composite melonjak 348,84 poin atau 2,53% ke level 14.139,76.

Sembilan dari 11 sektor utama di S&P 500 ditutup menguat, dengan sektor teknologi menikmati persentase kenaikan terbesar usai melonjak 2,7%. Sementara itu, sektor energi, terbebani oleh penurunan harga minyak mentah, setelah koreksi 1,4%.

Pada perdagangan sesi ini, saham sektor teknologi terkemuka dan saham-saham yang berdekatan dengan teknologi memberikan dorongan terbesar dan menyokong Nasdaq, yang naik 2,5%.

Indeks Philadelphia SE Semiconductor melonjak 5,5% dalam persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Maret 2021.

Baca Juga: Batal Ada Perang, Wall Street Melesat di Awal Perdagangan Selasa (15/2)

Sentimen positif pasar saham terjadi setelah tensi panas geopolitik berubah sedikit setelah Rusia mengatakan telah menarik beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina. Alhasil, pasar ekuitas bullish dan menyebabkan harga minyak mentah merosot di tengah mereda-nya kekhawatiran pasokan.

Namin, pengumuman itu menerima tanggapan dari AS serta NATO, yang mengatakan mereka belum melihat bukti penarikan pasukan Rusia dari perbatasan.

Saham secara singkat memangkas kenaikan di akhir sesi, ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan itu, sementara upaya diplomatik sedang berlangsung.

"Reli yang bagus hari ini, terima kasih kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin," kata David Carter, Managing Director Wealthspire Advisors di New York.

"Pasar telah bergerak berdasarkan pernyataan Putin atau (Ketua Federal Reserve Jerome) Powell," tambah Carter. "Putin dan niatnya dengan Ukraina dan Powell dan niatnya mengenai suku bunga," lanjut Carter.

Indeks volatilitas pasar CBOE mundur dari level tertinggi tiga minggu.

Di sisi ekonomi, sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, harga produsen melonjak pada Januari. Bahkan, kenaikan terjadi dua kali lipat dari tingkat yang diharapkan.

Ini memperkuat ekspektasi ekonom bahwa Federal Reserve akan menghadapi inflasi yang tinggi dengan secara agresif dengan menaikkan suku bunga utama.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Rabu (16/2)

"Data inflasi menunjukkan harga naik, tetapi pasar sudah tahu ini," kata Carter.

Pasar sekarang telah menilai bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Maret mendatang.

"Pasar sekarang memprediksi The Fed yang lebih agresif, dan di luar geopolitik ada pengurangan ketidakpastian," kata Ross Mayfield, Investment Strategy Analyst Baird di Louisville, Kentucky.
"Tapi pasar tidak pernah pasti sehingga Anda selalu berurusan dengan probabilitas," tegas dia.

Musim pelaporan kuartal keempat memasuki periode terakhirnya, dengan 370 perusahaan di indeks S&P 500 telah melaporkan. Berdasarkan data awal Refinitiv, dari jumlah tersebut, 78,1% telah mengalahkan perkiraan analis.

"Sangat menyenangkan memiliki kekuatan pendapatan yang mendasari masalah makro ini," tambah Mayfield.

Baca Juga: Rusia Tarik Sejumlah Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Tidak Jadi Invasi?

Lonjakan indeks Philadelphia SE Semiconductor mengikuti pengumuman Intel Corp tentang kesepakatan senilai US$ 5,4 miliar untuk membeli pembuat chip Israel Tower Semiconductor.

Sementara itu, Restaurant Brands International naik 3,6%, setelah operator makanan cepat saji itu mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan kuartalan.

Hal yang sama terjadi pada saham Hotelier Marriott International yang melonjak 5,8% usai sukses mengalahkan ekspektasi Wall Street karena meningkatnya tingkat hunian.

Perusahaan terkait perjalanan lainnya melonjak, dengan indeks maskapai S&P 1500 dan indeks hotel/restoran/rekreasi masing-masing naik 5,9% dan 2,4%.

Saham perusahaan infrastruktur cloud Arista Networks melonjak 5,8% setelah memperkirakan pendapatan kuartal saat ini lebih baik dari yang diantisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×