kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Batal Ada Perang, Wall Street Melesat di Awal Perdagangan Selasa (15/2)


Selasa, 15 Februari 2022 / 21:50 WIB
Batal Ada Perang, Wall Street Melesat di Awal Perdagangan Selasa (15/2)
ILUSTRASI. Penguatan tiga indeks utama Wall Street disebabkan oleh tanda-tanda penurunan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melesat naik di awal perdagangan Selasa (15/2). Pukul 21.45 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 1,30% ke 35.014. Nasdaq Composite menguat 1,80% ke 14.040. Sedangkan S&P 500 menguat 1,23% ke 4.455.

Penguatan tiga indeks utama Wall Street disebabkan oleh tanda-tanda penurunan ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Investor juga menunggu data inflasi utama untuk petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Rusia mengatakan beberapa unit militernya kembali ke pangkalan setelah latihan di dekat Ukraina. Aksi ini terjadi setelah beberapa hari peringatan AS dan Inggris bahwa Moskow mungkin menyerang tetangganya kapan saja. Namun, tidak jelas apakah penarikan pasukan ini merupakan sinyal sementara dari segala jenis kemunduran yang signifikan.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Rabu (16/2)

Saham pertumbuhan mega cap termasuk Apple Inc, pemilik Google Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc dan Tesla Inc naik antara 1,8% dan 3,4% dalam perdagangan premarket.

Harga saham bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc masing-masing melonjak 1%. Occidental Petroleum tergelincir 2,6%, memimpin saham energi lebih rendah karena harga minyak turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Indeks Volatilitas Pasar CBOE, ukuran kecemasan investor, turun kembali setelah melonjak ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu di hari sebelumnya.

"Perang atau tidak ada perang, itu membuat pasar sangat tidak stabil. Dan sayangnya itulah yang harus kita hadapi," kata Andrea Cicione, kepala strategi di TS Lombard di London seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan, volatilitas pasar akan tetap terjadi sampai pasar yakin tidak terjadi konflik.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.807 Pada Selasa (15/2), Asing Mencatat Net Buy 10 Hari Beruntun

Indeks utama Wall Street mengawali tahun ini dengan pergolakan. dengan Nasdaq yang berbasis teknologi turun lebih dari 11,8% sepanjang tahun ini karena ketegangan geopolitik mengguncang sentimen investor yang sudah dilanda kekhawatiran atas kenaikan suku bunga agresif oleh Fed untuk memerangi lonjakan inflasi.

Pasar memperkirakan peluang 60,5% untuk kenaikan 50 basis poin dan peluang 39,5% untuk kenaikan 0,25% pada pertemuan bank sentral bulan Maret. Risalah dari pertemuan kebijakan Januari Fed akan dirilis pada hari Rabu.

Perhatian akan tertuju pada data harga produsen untuk Januari yang akan dirilis hari ini.

Kesepakatan senilai US$ 5,4 miliar untuk akuisisi produsen chip Israel Tower Semiconductor mengirim saham Intel Corp naik 1,7%. Kesepakatan ini membuka akses Intel ke produksi yang lebih khusus, memposisikannya lebih baik untuk memanfaatkan permintaan semikonduktor.

Saham pembuat chip lainnya juga naik, dengan Nvidia Corp naik 3,9% menjelang hasilnya pada hari Rabu.

Baca Juga: Rupiah Menguat Disokong Surplus Neraca Dagang Januari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×