Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Steet dibuka melemah pada perdagangan Kamis (20/3), karena kekhawatiran tentang dampak perang dagang global kembali muncul.
Mengutip Reuters, pada pukul 09:43 ET, indes Dow Jones Industrial Average turun 142,20 poin, atau 0,35% ke level 41.816,93, S&P 500 turun 16,45 poin, atau 0,29% ke level 5.658,84, dan Nasdaq Composite turun 43,42 poin, atau 0,24%, ke level 17.707,37.
Sepuluh dari 11 sektor S&P 500 turun dengan sektor industri memimpin dengan penurunan 0,7%.
Indeks volatilitas CBOE, yang juga dikenal sebagai pengukur rasa takut Wall Street, naik 0,53 poin dan terakhir berada di angka 20,37.
Baca Juga: Wall Street Ends Higher, Treasury Yields Slip as Fed Sees Rate Cuts This Year
Saham sektor pertumbuhan beragam, dengan saham Meta dan Nvidia masing-masing naik lebih dari 1,2%, sementara saham Amazon.com dan Microsoft turun tipis.
Saham Tesla turun 1,1%. Produsen mobil tersebut menarik kembali lebih dari 46.000 kendaraan Cybertruck di Amerika Serikat.
Pasar global telah bergejolak dengan volatilitas selama beberapa minggu terakhir karena investor khawatir bahwa sikap agresif Presiden Donald Trump terhadap kebijakan perdagangan dapat memicu inflasi, mendorong ekonomi ke dalam resesi, dan mengganggu siklus pelonggaran kebijakan moneter Fed.
The Fed mempertahankan suku bunga saat ini pada hari Rpada pertemuan Rabu (19/3) seperti yang diharapkan dan menegaskan kembali perkiraannya untuk dua pengurangan 25 basis poin pada akhir tahun.
Namun, menambah kegelisahan pasar, bank sentral juga memproyeksikan pertumbuhan yang sedikit berkurang dan peningkatan inflasi untuk tahun ini, di samping kenaikan kecil dalam tingkat pengangguran pada tahun 2025.
Ketiga indeks saham utama ditutup lebih tinggi lebih dari 1% masing-masing pada sesi sebelumnya. Namun, S&P 500 turun 3,5% sepanjang tahun ini dan Nasdaq turun 8%. Penurunan indeks telah menghapus semua keuntungan sejak pemilihan Trump pada bulan November.
"Kami sedikit bersemangat pada hari Rabu oleh nada dovish yang keluar dari konferensi pers (Gubernur Fed Jerome Powell)," kata Lilian Chovin, kepala alokasi aset di Coutts.
"Ini bukan lingkungan terbaik bagi investor untuk mengambil banyak risiko. Kita harus memperkirakan pasar akan tetap berfluktuasi sampai keadaan tenang dan kita memiliki lebih banyak kejelasan tentang kebijakan Trump," tambah Chovin.
Baca Juga: Wall St Menguat Rabu (19/3): Dow Naik Hampir 400 Poin, The Fed Pertahankan Suku Bunga
Fokus utama pasar adalah penerapan tarif timbal balik dan sektoral baru yang akan datang, yang dijadwalkan akan berlaku pada awal April.
Pelaku pasar saat ini memperhitungkan pelonggaran 63 basis poin dari Fed tahun ini, menempatkan peluang pemotongan suku bunga 25 bps pada bulan Juni sebesar 60%, menurut alat Fedwatch CME Group.
Data menunjukkan klaim pengangguran awal sebagian besar sejalan dengan estimasi pada minggu sebelumnya.
Pengukur aktivitas manufaktur di wilayah Atlantik tengah AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret. Namun, data tersebut juga menunjukkan peningkatan tekanan harga.
Selanjutnya: E-Commerce Gencar Manfaatkan Momentum Ramadan & Lebaran untuk Maksimalkan Transaksi
Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News