kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street Merosot, Investor Menanti Data Lowongan Pekerjaan AS


Selasa, 01 Oktober 2024 / 20:51 WIB
Wall Street Merosot, Investor Menanti Data Lowongan Pekerjaan AS
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (1/10), menjelang laporan pekerjaan AS.REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (1/10), menjelang laporan pekerjaan dan beberapa laporan data ekonomi pekan ini. 

Mengutip Reuters, Selasa (1/10), pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 67,2 poin, atau 0,16% ke level42.262,97, indeks S&P 500 turun 4,7 poin, atau 0,08% ke level 5.757,73, sementara Nasdaq Composite turun 34,2 poin, atau 0,19% ke level 18.154,939.

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada sebuah konferensi pada hari Senin menegaskan kembali bahwa bank sentral kemungkinan akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada akhir tahun, berdasarkan data yang menunjukkan belanja konsumen yang kuat dan pendapatan domestik bruto.

Baca Juga: Wall St (30/9): S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi; Sempat Turun Setelah Pernyataan Powell

Para pedagang, yang terbagi pendapatnya mengenai besarnya pemotongan suku bunga Fed yang akan datang, sekarang memperkirakan probabilitas 60,3% dari pengurangan 25 bps pada pertemuan November, dibandingkan dengan 41,8% seminggu yang lalu, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Dengan inflasi yang mendekati target 2% bank sentral, Fed benar-benar fokus pada pasar tenaga kerja setelah memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada bulan September.

Survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja (JOLTS) bulan Agustus dan estimasi Institute for Supply Management untuk aktivitas manufaktur pada bulan September keduanya akan dirilis pada pukul 10 pagi ET.

"Jalur yang ditempuh Fed diasumsikan adalah memangkas suku bunga secara berturut-turut dan hal itu tampaknya menjadi kekuatan pendorong di balik pasar. Jadi setidaknya sampai kita memasuki masa sulit, data pasar tenaga kerja sangatlah penting," kata Keith Buchanan, manajer portofolio senior di GLOBALT Investments.

"Ada pelonggaran pasar tenaga kerja yang meningkat secara bertahap, tetapi hal itu belum tentu akan mendorong kita ke dalam resesi dalam waktu dekat."

Investor juga akan mencermati komentar dari pejabat Fed Raphael Bostic, Thomas Barkin dan Susan Collins, bersama Lisa Cook, untuk mencari tahu wawasan mereka tentang ekonomi dan prospek kebijakan moneter sepanjang hari.

Baca Juga: Wall Street Menguat Sepekan, Inflasi yang Jinak Mengerek Pasar Saham

Tiga indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada bulan September, menentang tren historis di mana kinerja ekuitas rata-rata melemah selama bulan tersebut. 
Indeks acuan S&P 500 dan indeks unggulan Dow membukukan kenaikan bulan kelima berturut-turut dan ditutup mendekati rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.

Pasar juga memantau pemogokan pelabuhan di Pantai Timur dan Pantai Teluk yang menghentikan aliran sekitar setengah dari pengiriman laut negara itu.

Saham Tesla naik 0,4% pada pedagangan pre market menjelang pelaporan pengiriman kuartal ketiga pada hari Rabu, dengan analis memperkirakan kenaikan 8% dari tahun lalu.

Saham Ford naik 2,1% setelah sebuah laporan menunjukkan Goldman Sachs menaikkan peringkat saham produsen mobil itu menjadi beli dari netral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×