kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.514   16,00   0,10%
  • IDX 6.388   76,29   1,21%
  • KOMPAS100 912   8,75   0,97%
  • LQ45 718   5,89   0,83%
  • ISSI 201   3,00   1,52%
  • IDX30 375   2,21   0,59%
  • IDXHIDIV20 451   3,48   0,78%
  • IDX80 104   0,86   0,83%
  • IDXV30 108   0,91   0,84%
  • IDXQ30 123   0,76   0,62%

Wall St Menguat Rabu (19/3): Dow Naik Hampir 400 Poin, The Fed Pertahankan Suku Bunga


Kamis, 20 Maret 2025 / 04:49 WIB
Wall St Menguat Rabu (19/3): Dow Naik Hampir 400 Poin, The Fed Pertahankan Suku Bunga
ILUSTRASI. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Rabu (19/3), setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan seperti yang diperkirakan sebelumnya REUTERS/Stefan Jeremiah


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Rabu (19/3), setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Para pelaku pasar dan bank sentral terus mencermati dampak kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap ekonomi dan inflasi.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 383,32 poin atau 0,92% menjadi 41.964,63 dan S&P 500 bertambah 60,63 poin atau 1,08% menjadi 5.675,29. Sementara, Indeks Nasdaq Composite melonjak 246,67 poin atau 1,41% ke level 17.750,79.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Tertuju pada Keputusan Suku Bunga The Fed

The Fed mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50% dan mengindikasikan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun ini, sesuai dengan proyeksi median tiga bulan lalu.

Bank sentral juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat serta inflasi yang lebih tinggi.

Namun, di antara para pengambil kebijakan masih terdapat perbedaan pandangan mengenai langkah ke depan, mencerminkan ketidakpastian terkait dampak kebijakan Trump.

Selain itu, The Fed menyatakan akan memperlambat laju penurunan neraca keuangannya yang masih besar, mengingat tantangan dalam menilai likuiditas pasar di tengah kebuntuan Kongres AS terkait peningkatan batas utang pemerintah.

"Karena meningkatnya kekhawatiran mengenai tarif dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi serta inflasi AS," kata Matthias Scheiber, kepala tim solusi multi-aset di Allspring Global Investments London.

"The Fed mengambil pendekatan ‘tunggu dan lihat’ yang memang sudah diperkirakan."

Baca Juga: Pernyataan FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 19 Maret 2025

Scheiber menambahkan, "Untuk tahun 2025, pasar suku bunga saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga hingga sekitar 3,75% pada akhir tahun. Namun, banyak yang akan bergantung pada bagaimana trade-off antara inflasi dan pertumbuhan berkembang—jika pertumbuhan terus melemah, The Fed mungkin harus memangkas suku bunga lebih agresif dari perkiraan."

Pedagang masih memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali masing-masing 25 basis poin hingga Desember, dengan peluang sebesar 62,2% untuk pemangkasan pertama pada Juni, menurut data yang dikompilasi oleh LSEG.

Penguatan pasar semakin solid setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan pernyataannya.

Powell mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah dampak tarif AS terhadap inflasi harus diabaikan, dan sulit menilai seberapa besar kenaikan harga yang disebabkan oleh kebijakan tersebut.

"Pasar terutama mencari kepastian, dan saya pikir Powell hanya mempertahankan pandangan yang sudah ada," kata Russell Price, kepala ekonom di Ameriprise Financial, Michigan.

"Ekspektasi inflasi naik sedikit, sementara angka pertumbuhan ekonomi turun sedikit, sehingga pasar menafsirkan bahwa The Fed tidak menambah ketidakpastian yang selama ini membebani saham."

Baca Juga: Efek Tarif Trump, Aksi Merger dan Akuisisi Bakal Berkurang

Kebijakan Tarif dan Pergerakan Saham

Uni Eropa berencana memperketat kuota impor baja, mengurangi arus masuk hingga 15% mulai April, menurut pejabat senior UE.

Langkah ini bertujuan mencegah baja murah membanjiri pasar Eropa setelah AS menerapkan tarif baru.

Saham Boeing melonjak 6,84% setelah perusahaan pesawat ini menyatakan bahwa tarif baru AS tidak akan berdampak langsung dalam waktu dekat.

Analis mengatakan bahwa pasar saat ini fokus pada pengumuman Trump terkait kebijakan perdagangan timbal balik yang dijadwalkan pada 2 April.

Semua 11 sektor dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan, dipimpin oleh sektor konsumen yang naik hampir 2%.

Meskipun pasar saham AS mengalami tekanan jual dalam beberapa pekan terakhir akibat data ekonomi yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan dan melemahnya kepercayaan konsumen, indeks saham mulai menunjukkan tanda pemulihan dengan mencatat kenaikan dalam tiga dari empat sesi terakhir.

Beberapa perusahaan juga memangkas proyeksi keuntungan, termasuk General Mills. Pemilik merek Pillsbury ini menurunkan perkiraan penjualan tahunannya, menyebabkan sahamnya turun 2,05%.

Indeks S&P 500 pekan lalu resmi memasuki fase koreksi setelah turun 10% dari level tertingginya baru-baru ini.

Indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi juga mengalami koreksi pada 6 Maret, sementara Dow Jones masih sekitar 3% dari ambang batas koreksi.

Selanjutnya: Swasta Naikkan, Bandingkan Harga BBM di Pertamina, Shell, BP & Vivo, Kamis (19/3)

Menarik Dibaca: 30 Ucapan World Down Syndrome Day Penuh Motivasi dan Semangat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×