Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (19/9). Indeks S&P 500 melonjak ke rekor penutupan tertinggi sehari setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) dan mengindikasikan lebih banyak pemangkasan suku bunga ke depan.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 1,70% ke level 5.713,64, dan menjadikan penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq naik 2,51% ke level 18.013,98, sementara Dow Jones Industrial Average naik 1,26% ke level 42.025,19, dan juga mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa.
Dari 11 indeks sektoral S&P 500, delapan indeks sektoral naik, dipimpin oleh teknologi informasi yang naik 3,08%, diikuti oleh sektor barang konsumsi diskresioner yang naik 2,2%.
Baca Juga: Wall St Melonjak Dipimpin Saham Teknologi (19/9), The Fed Memulai Siklus Pelonggaran
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,3 miliar saham dengan rata-rata 10,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Saham-saham kelas berat yang telah menikmati sebagian besar reli pasar saham tahun ini memperoleh keuntungan baru. Saham Tesla melonjak lebih dari 7%, dan saham Apple serta Meta Platforms masing-masing naik hampir 4%.
Saham perusahaan AI terkemuka Nvidia melonjak 4%, membantu mengangkat indeks semikonduktor PHLX melonjak 4,3%.
Data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan semakin memicu selera risiko global.
Pada hari Rabu, Federal Reserve mengumumkan pemotongan suku bunga pada kisaran ekspektasi yang tinggi, dan mengatakan pihaknya memiliki keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi terkendali.
Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi AS tetap kuat dan bank sentral akan memutuskan kecepatan yang tepat untuk pemotongan suku bunga di masa mendatang.
"The Fed telah menyetujui gambaran ekonomi yang cukup kuat di sini, jadi kami hanya melihat aliran uang kembali ke beberapa sektor yang mungkin berkinerja buruk sejauh kuartal ini," kata James Ragan, Direktur Riset Manajemen Kekayaan di D.A. Davidson.
Baca Juga: Wall St Dibuka Bersorak Kamis (19/9), S&P 500 Cetak Rekor Berkat Suku Bunga Dipangkas
Indeks Russell 2000 berkapitalisasi kecil naik 2,1% karena suku bunga yang lebih rendah mendorong prospek pengurangan biaya operasional dan laba yang lebih besar.
Dalam perdagangan yang diperpanjang, saham Fedex turun 10% setelah perusahaan memangkas target pendapatannya untuk tahun fiskal 2025.
BofA Global Research mengatakan sekarang memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed total mencapai 75 basis poin hingga akhir tahun ini, lebih tajam dari perkiraan sebelumnya sebesar 50 bps.
Data Evercore ISI yang kembali ke tahun 1970 menunjukkan S&P 500 telah membukukan kenaikan rata-rata 14% dalam enam bulan setelah pengurangan pertama dari siklus pemotongan suku bunga.
September secara umum merupakan bulan yang mengecewakan bagi ekuitas AS dengan S&P 500 mencatat kerugian rata-rata 1,2% sejak 1928.
Indeks bank S&P 500 naik 2,5%, dengan kenaikan di Citigroup dan Bank of America setelah mereka menurunkan suku bunga acuan masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News