kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melemah, Fokus Investor Beralih ke Rilis Data Pekerjaan AS


Selasa, 30 Januari 2024 / 21:44 WIB
Wall Street Melemah, Fokus Investor Beralih ke Rilis Data Pekerjaan AS
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (30/1).REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (30/1), karena investor menilai pendapatan beragam dari perusahaan-perusahaan lama seperti United Parcel Service dan General Motors, sambil bersiap untuk laporan data pekerjaan untuk mendapatkan wawasan mengenai kesehatan pasar tenaga kerja.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 35,22 poin atau 0,09% ke level 38,298.23. S&P 500 melemah 2,04 poin, atau 0,04%, ke level 4,925.89, sedangkan Nasdaq Composite turun 23,97 poin, atau 0,15%, menjadi 15,604.08.

Saham United Parcel Service, perusahaan pengiriman paket terbesar di dunia, merosot 6,8% pada perdagangan pre market setelah memperkirakan pendapatan tahunan di bawah perkiraan Wall Street. Saham FedEx juga turun 1,8%.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Naik Jelang Pertemuan The Fed dan Laporan Kinerja Perusahaan

Di sisi lain, saham General Motors melonjak 7,4% setelah raksasa otomotif itu memperkirakan pendapatan yang optimistis untuk tahun 2024 dan mengisyaratkan lebih banyak pengembalian modal kepada pemegang saham. Saham Ford Motor juga naik 2,3%.

Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan dua harinya pada siang hari, sementara itu semua perhatian kini tertuju pada laporan JOLTS Departemen Tenaga Kerja pada pukul 10 pagi ET, yang diperkirakan menunjukkan lowongan pekerjaan turun menjadi 8,750 juta pada bulan Desember.

Investor akan memantau dengan cermat keputusan kebijakan The Fed pada hari Rabu untuk mencari petunjuk kapan bank sentral dapat memulai penurunan suku bunga. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan utama tetap pada level 5,25% hingga 5,50%.

“Salah satu alasan kita membicarakan penurunan suku bunga adalah jika inflasi kembali turun, maka mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dapat menyebabkan resesi,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi, Independent Advisor Alliance.

Baca Juga: Wall Street Perkasa, S&P 500 Kembali Cetak Level Penutupan Tertinggi

"Tampaknya The Fed benar-benar percaya bahwa mereka bisa mendapatkan soft landing ini dan jelas pasar juga mempercayainya. Satu-satunya cara mereka akan mendapatkan hal tersebut adalah jika mereka memangkas suku bunga secukupnya untuk mencegah melonjaknya tingkat pengangguran."

Meskipun harapan penurunan suku bunga telah mendukung kenaikan tajam saham-saham mega caps, pendapatan perusahaan triwulanan akan menjadi kunci dalam merasionalisasi valuasi saham-saham momentum setelah Tesla dan Intel mengecewakan investor dengan perkiraan suram pada minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×