Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah di awal pekan ini. Kekhawatiran atas suku bunga tinggi yang berkepanjangan membuat imbal hasil Treasury 10-tahun tetap tinggi. Sementara investor menunggu data ekonomi dan pernyataan pembuat kebijakan Federal Reserve sepanjang minggu ini.
Senin (25/9) pukul 21.52 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,42% ke 33.820. Indeks S&P 500 melemah 0,18% ke 4.312. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,17% ke 13.189.
S&P 500 dan Nasdaq turun ke level terendah sejak Juni. Sementara Dow jatuh ke level terendah dalam dua bulan pada awal perdagangan. Indeks juga mengamati penurunan kuartalan pertamanya sepanjang tahun ini menjelang hari-hari terakhir bulan September.
Ketidakpastian mengenai prospek suku bunga, termasuk potensi kenaikan pada akhir tahun dan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih sedikit pada tahun depan, telah mendorong imbal hasil Treasury 10-tahun ke level tertinggi dalam 16-tahun. Pergerakan ini menekan saham-saham pertumbuhan.
Baca Juga: The Fed dan BI Kompak Menahan Suku Bunga, Saham Apa yang Bisa Dipilih?
Harga saham Alphabet, Microsoft, Tesla dan Meta Platforms tetap berada di bawah tekanan pada hari Senin, kehilangan antara 0,2 dan 0,7%.
Sektor kebutuhan pokok dan utilitas merupakan sektor yang paling terkena dampaknya di antara indeks-indeks utama sektor S&P 500. Sementara energi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar.
Investor sekarang akan memantau data barang tahan lama dan indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang menjadi pilihan The Fed untuk bulan Agustus. Selain itu ada data PDB kuartal kedua dan pernyataan para pengambil kebijakan The Fed termasuk Ketua Jerome Powell sepanjang minggu ini.
“Sekarang kita berada pada masa efek kenaikan suku bunga sebelumnya sehingga saat inilah kita mulai melihat dampak pengetatan,” kata Thomas Martin, senior portfolio manajer di GLOBALT Investments kepada Reuters.
Taruhan para pedagang terhadap suku bunga acuan tetap tidak berubah pada bulan November dan Desember masing-masing sebesar 74% dan 59%, menurut FedWatch CME.
Baca Juga: IHSG Diramal Bergerak Terbatas pada Selasa (26/9), Ini Rekomendasi Saham dari Analis
Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dalam sebuah wawancara di CNBC menekankan perlunya mengembalikan inflasi ke target 2%, setelah beberapa pembuat kebijakan Fed pekan lalu memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan. Lonjakan volatilitas mencerminkan peningkatan kecemasan investor.
Perusahaan media Netflix dan Walt Disney masing-masing naik 1,0% dan 0,4%, setelah serikat penulis Hollywood mencapai perjanjian kerja awal dengan studio-studio besar pada hari Minggu. Kesepakatan ini diperkirakan akan mengakhiri salah satu dari dua pemogokan yang telah menghentikan sebagian besar produksi film dan televisi.
Harga saham produsen alas kaki Nike dan pengecer pakaian olahraga Foot Locker masing-masing turun 0,4% dan 4,0%, setelah Jefferies menurunkan peringkat kedua saham tersebut menjadi tahan (hold) dari beli (buy).
Saham-saham perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS merosot menjelang libur selama seminggu di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Saham Alibaba, PDD Holdings, Baidu dan JD.com turun antara 1,0% dan 2,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News