kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street loyo jelang data inflasi AS


Kamis, 10 Juni 2021 / 05:54 WIB
Wall Street loyo jelang data inflasi AS
ILUSTRASI. Wall Street ditutup koreksi pada perdagangan Rabu (9/6)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Beberapa sentimen lainnya yang jadi penggerak pasar datang dari kebijakan Presiden AS Joe Biden yang mengubah arah dalam negosiasi untuk mencapai kesepakatan bipartisan tentang pengeluaran infrastruktur setelah pembicaraan empat mata dengan Senator Shelley Capito gagal.

Saham industri, yang diuntungkan dari kesepakatan infrastruktur, turun 1%.

Sementara itu, anggota parlemen meloloskan RUU yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan Negeri Paman Sam untuk bersaing dengan teknologi China, menyediakan dana untuk penelitian dan produksi semikonduktor di tengah kekeringan pasokan chip yang sedang berlangsung. RUU itu sekarang menuju ke Dewan Perwakilan Rakyat.

Meski begitu, indeks Philadelphia SE Semiconductor tergelincir 0,4%.

Laporan indeks harga konsumen yang dikeluarkan Departemen Tenaga Kerja pada hari ini akan memberikan pandangan lain tentang inflasi di tengah ketidakseimbangan pemulihan antara permintaan dan penawaran. 

Baca Juga: Warren Buffett benamkan investasi Rp 7,15 triliun di bank digital Brasil

Ini akan menjadi pegangan investor untuk menentukan apakah tekanan inflasi, seperti yang ditegaskan The Fed, bersifat sementara.

Pada sesi kali ini, saham Campbell Soup Co meleset dari ekspektasi laba kuartalan dan memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh, mengirim sahamnya turun 6,5%.

Sedangkan, saham Pfizer Inc berhasil naik 2,5% setelah pemerintahan AS mengumumkan rencana untuk menyumbangkan 500 juta dosis Covid-19 ke sekitar 100 negara selama dua tahun ke depan, menurut laporan Washington Post.

Produsen obat Merck & Co juga melesat 2,3% setelah pengumumannya bahwa pemerintahan Biden telah setuju untuk membeli sekitar 1,7 juta kursus pengobatan eksperimental Covid-19 perusahaan, molnupiravir, seharga sekitar US$ 1,2 miliar, jika obat tersebut memenuhi persetujuan peraturan.

Selanjutnya: Vietnam berencana tunda SEA Games hingga tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×