kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street loyo jelang data inflasi AS


Kamis, 10 Juni 2021 / 05:54 WIB
Wall Street loyo jelang data inflasi AS
ILUSTRASI. Wall Street ditutup koreksi pada perdagangan Rabu (9/6)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street mengakhiri sesi perdagangan kali ini dengan loyo. Tiga indeks utama melemah karena investor menanti data inflasi yang dapat menjadi petunjuk kapan Federal Reserve mungkin memperketat kebijakan moneternya. 

Rabu (9/6), Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 152,68 poin atau 0,44% menjadi 34.447,14, indeks S&P 500 kehilangan 7,71 poin atau 0,18% ke level 4.219,55 dan indeks Nasdaq Composite turun tipis 13,16 poin atau 0,09% ke 13.911,75.

Di antara 11 sektor utama pada indeks S&P 500, sektor kesehatan naik paling banyak.

Sementara itu, yield US Treasury yang turun di bawah 1,5% untuk pertama kalinya sejak Mei, membebani saham sektor keuangan yang sensitif terhadap bunga.

Di sisi lain, kegilaan "saham meme" yang dilakukan investor ritel pun terus berlanjut.

"Ada masa tenang dalam hal berita," kata Chuck Carlson, Chief Executive Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. "Kami melalui periode pendapatan dan orang-orang menunggu angka inflasi besok, jadi Anda memiliki pergerakan campuran di mana rata-rata pelaku pasar tidak melakukan banyak hal."

Saham meme yang pergerakannya didorong oleh media sosial memperpanjang reli, dengan Aethlon Medical melonjak 388,2% pada perdagangan sesi ini.

Baca Juga: Wall Street menguat tipis, fokus pasar masih ada di data inflasi esok

Obrolan Reddit juga membantu mengangkat saham operator penjara GEO Group dan World Wrestling Entertainment, masing-masing melejit 38,4% dan 10,9%.

Namun, saham meme lainnya seperti Clover Health, AMC Entertainment dan Bed Bath & Beyond ditutup melemah.

Menurut Vanda Research, volume perdagangan investor ritel telah kembali ke puncaknya sejak terakhir kali terlihat pada bulan Januari. Kini forum di media sosial berebut untuk mengidentifikasi GameStop Corp berikutnya. Seperti diketahui, GameStop menjadi saham yang memulai fenomena tersebut.

"Rasanya seperti pasar saham alternatif. Ini indikasi spekulasi. Anda bisa sukses jika Anda masuk pada saat yang tepat tetapi sangat sulit untuk bermain dengan sukses dari waktu ke waktu," tambah Carlson.

"Saya tidak berpikir Anda harus membaca terlalu banyak tentang pasar yang lebih luas," lanjut dia.

GameStop menunjuk Matt Furlong sebagai CEO barunya menjelang laporan pendapatannya, yang menunjukkan kerugian kuartalan sebesar US$ 1,01 per saham. Sahamnya turun lebih dari 4% dalam perdagangan setelah jam kerja.




TERBARU

[X]
×