Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street bergerak lesu pada pembukaan perdagangan Selasa (9/12) seiring investor menunggu keputusan kebijakan suku bunga The Fed.
Sementara saham Nvidia mengalami volatilitas tajam akibat kabar berlawanan terkait ekspor chip AI ke China.
Pada pembukaan, Dow Jones Industrial Average turun 14,8 poin atau 0,03% ke 47.724,52. S&P 500 melemah 5,9 poin atau 0,09% ke 6.840,61 dan Nasdaq Composite terkoreksi 41,3 poin atau 0,18% ke 23.504,61.
Baca Juga: Berada di Fase Ekspansif, Simak Prospek Petrosea (PTRO)
Saham Nvidia sempat naik hingga 2% pada perdagangan pra-pasar setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengizinkan perusahaan tersebut mengekspor prosesor H200, chip AI terkuat kedua Nvidia ke China, dengan memungut biaya 25% untuk setiap pengiriman.
Namun, kenaikan saham tersebut terpangkas setelah laporan Financial Times menyebut Beijing berpotensi membatasi atau memblokir perusahaan lokal membeli chip tersebut.
Pengendalian ekspor chip AI dari AS ke China menjadi salah satu isu utama dalam tensi dagang kedua negara sepanjang tahun ini.
“Meski kesepakatan ini tidak mencakup chip Blackwell yang paling canggih, langkah ini tetap positif untuk menjaga hubungan dagang yang relatif baik antara dua ekonomi terbesar dunia,” ujar Achilleas Georgolopoulos, analis pasar senior di XM.
Saham Advanced Micro Devices (AMD) dan Intel juga bergerak tipis menguat setelah Trump menyatakan kebijakan serupa akan diterapkan bagi produsen semikonduktor lainnya.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Bawa IPO Jumbo di 2026, Lebih Besar Dari Lighthouse Company!
Pasar Bersiap Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Fokus utama pasar pekan ini adalah pertemuan kebijakan moneter The Fed yang berlangsung dua hari dan akan diumumkan pada Rabu waktu AS.
Data terbaru menunjukkan inflasi masih keras membandel di atas target 2% The Fed, meski sejumlah indikator sekunder mengindikasikan pasar tenaga kerja mulai mendingin.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan 89,6% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan ini, meskipun beberapa pejabat bank sentral tetap berhati-hati dan memperingatkan risiko inflasi dapat kembali meningkat.
Pasar juga masih memperkirakan potensi penurunan suku bunga tambahan sebesar 50 basis poin tahun depan, seiring The Fed berupaya menjaga momentum pasar tenaga kerja yang mulai melemah.
Baca Juga: Prospek Kinerja DEPO Dinilai Cenderung Moderat di Tahun 2026, Ini Sebabnya
Investor turut menanti rilis data JOLTS bulan Oktober yang akan keluar Selasa pukul 10 pagi waktu AS, menjadi indikator penting terakhir sebelum keputusan The Fed.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga telah mendorong minat risiko, membawa indeks S&P 500 berada kurang dari 1% dari rekor tertinggi.
Sementara indeks saham berkapitalisasi kecil (small caps) mencatat kinerja lebih baik pada kuartal ini.
Di sisi lain, pasar juga memantau persaingan akuisisi antara Paramount Skydance dan Netflix atas Warner Bros., yang telah mengangkat saham studio Hollywood itu naik 11% dalam dua sesi terakhir. Saham Warner Bros kembali bertambah 1,2% pada perdagangan pra-pasar Selasa.
Selanjutnya: Perusahaan Energi Italia Eni Temukan Cadangan Gas Raksasa di Lepas Pantai Kalimantan
Menarik Dibaca: Main Kapan? Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar U-22 di SEA Games 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













