Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks acuan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada Kamis (20/6), didorong oleh kenaikan tinggi saham Nvidia.
Sementara investor menilai data ekonomi terbaru dan komentar dari pejabat The Fed untuk mengukur waktu pemotongan suku bunga tahun ini.
Melansir Reuters, pukul 9:51 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 109,08 poin atau 0,28% ke 38.943,94, S&P 500 naik 29,81 poin atau 0,54% ke 5.503,04, dan Nasdaq Composite naik 52,21 poin atau 0,29% ke 17.914,44.
Saham Nvidia naik 3,1% ke rekor tertinggi dan siap memperpanjang kepemimpinannya sebagai perusahaan paling berharga di dunia.
Baca Juga: Wall St Dibuka Beragam Kamis (20/6), S&P 500 dan Nasdaq Naik Berkat Saham Nvidia
Setelah Dell dan Super Micro Computer menerima pesanan server untuk startup AI milik Elon Musk. Saham Dell dan Super Micro masing-masing naik 5,5% dan 9,2%.
Nvidia menggeser Microsoft pada Selasa untuk menjadi perusahaan paling berharga di dunia. Lonjakan berkelanjutan oleh pemimpin chip AI ini dan data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong S&P 500 dan Nasdaq untuk ditutup pada rekor tertinggi di sesi sebelumnya.
Saham chip Marvell Technology dan Advanced Micro Devices juga naik masing-masing 2,3% dan 4,5% pada Kamis.
Indeks Teknologi S&P 500 mencatat rekor tertinggi, muncul sebagai salah satu sektor teratas yang memperoleh keuntungan. Juga didorong oleh lonjakan 5,7% di Accenture setelah penyedia layanan TI tersebut memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahunan di atas perkiraan.
Jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, tetapi kekuatan keseluruhan di pasar kerja tetap bertahan meskipun ada pendinginan secara bertahap.
Satu set data lain menunjukkan pembangunan rumah keluarga tunggal di AS turun pada Mei di tengah suku bunga hipotek yang terus tinggi.
"Klaim pengangguran mingguan cukup sesuai, masih menunjukkan pasar kerja yang relatif baik, perumahan sedikit ringan, tetapi angka itu sangat berfluktuasi," kata Paul Nolte, senior wealth advisor and market strategist Murphy & Sylvest.
Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 dan Nasdaq Catat Rekor Tertinggi Didukung Saham Nvidia
"Dan secara umum, perumahan baik-baik saja. Saya tidak berpikir ini mengubah pandangan perumahan sama sekali, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa Anda tidak mendapatkan banyak reaksi di pasar keuangan."
Gubernur The Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan akan membutuhkan satu atau dua tahun untuk mengembalikan inflasi ke 2%. Pasalnya pertumbuhan upah mungkin masih terlalu tinggi, memicu kekhawatiran suku bunga akan tetap tinggi lebih lama.
Pasar uang saat ini melihat peluang 58% untuk pemotongan suku bunga 25 basis poin oleh bank sentral AS pada September, menurut data FedWatch dari LSEG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News