kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   1.000   0,04%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Wall Street Ditutup Naik Tipis Jumat (5/12), Ekspektasi Suku Bunga The Fed


Sabtu, 06 Desember 2025 / 05:11 WIB
Diperbarui Sabtu, 06 Desember 2025 / 05:12 WIB
Wall Street Ditutup Naik Tipis Jumat (5/12), Ekspektasi Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis pada perdagangan Jumat (5/12/2025), seiring serangkaian data ekonomi terbaru yang menjaga tingginya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya pekan depan. REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis pada perdagangan Jumat (5/12/2025), seiring serangkaian data ekonomi terbaru yang menjaga tingginya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya pekan depan.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 104,05 poin atau 0,22% menjadi 47.954,99.

Indeks S&P 500 menguat 13,28 poin (0,19%) ke level 6.870,40 dan Nasdaq Composite menutup perdagangan dengan kenaikan 72,99 poin (0,31%) ke posisi 23.578,13.

Secara mingguan, S&P 500 naik 0,31%, Nasdaq menguat 0,91%, dan Dow bertambah 0,5%. Ketiganya membukukan penguatan dua pekan berturut-turut.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Lesu Jumat (5/12), Jelang Rilis Laporan Inflasi Penting

Setelah berakhirnya penutupan pemerintahan selama 43 hari, pelaku pasar masih mencerna sejumlah data ekonomi yang sempat tertunda.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS naik 0,3% pada September, sesuai dengan estimasi jajak pendapat ekonom Reuters. Angka ini mengikuti revisi penurunan dari pertumbuhan 0,5% pada Agustus.

Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi acuan inflasi utama The Fed, juga naik 0,3% pada September, sama dengan kenaikan pada Agustus.

Secara tahunan, inflasi PCE meningkat menjadi 2,8% dari sebelumnya 2,7%, sesuai ekspektasi pasar.

Laporan terpisah dari Survei Konsumen Universitas Michigan menunjukkan sentimen konsumen meningkat pada awal Desember menjadi 53,3, melampaui perkiraan 52.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan peluang sebesar 87,2% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, meski diperkirakan akan ada banyak suara yang berbeda karena kekhawatiran terhadap inflasi yang masih membandel.

Baca Juga: Momentum Bitcoin Mulai Menguat, Namun Level Harga Ini Perlu Diwaspadai

Dua pekan sebelumnya, ekspektasi pemangkasan suku bunga masih berada di bawah 30% sebelum sejumlah pejabat The Fed menyampaikan dukungan atas penurunan suku bunga.

“Investor fokus ke pekan depan. Kita akan mendapat sedikit tambahan data ekonomi, tetapi semua mata akan tertuju pada rapat The Fed pada Rabu. Saat ini, peluangnya sangat besar bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga,” ujar Michael Sheldon, wakil presiden dan manajer portofolio senior di Washington Trust Wealth Management, New Haven, Connecticut.

“Pertanyaannya kemudian, apa yang akan mereka sampaikan setelah rapat dan apakah ada petunjuk mengenai kebijakan selanjutnya.”

Baca Juga: BEI Suspensi Saham Triniti Dinamik (TRUE), Begini Rekomendasi Sahamnya

Saham Warner Bros Meroket

Saham Warner Bros Discovery melonjak 6,3% setelah Netflix sepakat membeli divisi TV, studio film, dan layanan streaming milik perusahaan tersebut senilai US$72 miliar, mengakhiri persaingan penawaran yang berlangsung beberapa pekan.

Saham Netflix justru turun 2,9%, sementara Paramount Skydance salah satu pesaing dalam proses penawaran merosot 9,8%.

Sektor komunikasi menjadi yang berkinerja terbaik di S&P 500 dengan kenaikan hampir 1% dan mencetak rekor penutupan tertinggi.

Sementara itu, sektor kesehatan melemah setelah sekelompok penasihat vaksin mencabut rekomendasi lama yang menyarankan seluruh bayi di AS menerima vaksin hepatitis B saat lahir.

Meski S&P 500 hanya sekitar 1% dari level tertinggi sepanjang masa, saham-saham berkapitalisasi kecil menguat signifikan dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga: Menilik Prospek Fore Kopi Indonesia (FORE) di Tahun 2026

Indeks Russell 2000 naik 0,8% pekan ini setelah menguat 5,5% pekan lalu, seiring pandangan bahwa kelompok saham ini akan sangat diuntungkan jika suku bunga diturunkan.

“Semua saham berkualitas rendah, tidak menguntungkan, dan berutang tinggi justru menjadi yang berkinerja terbaik,” kata Jed Ellerbroek, manajer portofolio di Argent Capital Management, St. Louis.

“Banyak dari itu terjadi karena suku bunga turun cukup besar dan ekspektasi bahwa suku bunga akan kembali turun.”

Di sisi lain, saham Ulta Beauty melesat 12,7% setelah peritel kecantikan itu menaikkan proyeksi penjualan dan laba tahunannya.

Selanjutnya: Jejak Karier Toto Wolff: Dari Pembalap Muda ke CEO Tim F1 Terkaya

Menarik Dibaca: Simak Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Sabtu 6 Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×