Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Selasa (4/2/2025), didorong oleh saham sektor energi.
Sementara investor melihat prospek positif atas perkembangan perdagangan antara AS dan China setelah Presiden AS Donald Trump menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 42,51 poin atau 0,71% menjadi 6.037,08 poin, Nasdaq Composite menguat 259,19 poin atau 1,34% menjadi 19.651,14, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 132,56 poin atau 0,30% menjadi 44.554,47.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi Selasa (24/9), Stimulus China Dorong Saham Komoditas
Tarif baru AS sebesar 10% terhadap impor dari China mulai berlaku pada Selasa, yang kemudian dibalas oleh China dengan pengenaan tarif terhadap produk AS.
Namun, waktu perundingan antara kedua negara masih belum jelas, dan Trump menyatakan bahwa ia tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan lebih lanjut.
Saham sektor energi menjadi pendorong utama kenaikan indeks S&P 500, sementara saham sektor utilitas dan barang konsumsi mengalami pelemahan.
Selama akhir pekan, Trump mengumumkan rencana pengenaan tarif 25% terhadap barang dari Meksiko dan Kanada. Namun, pada Senin, ia sepakat untuk menunda penerapan tarif selama 30 hari sebagai imbalan atas konsesi terkait perbatasan dan keamanan dari kedua negara.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi pada Jumat (30/8), Setelah Data Inflasi Juli
"Presiden dengan cepat menawarkan penundaan selama 30 hari bagi Meksiko dan Kanada, sehingga tampak bahwa ia sebenarnya berupaya untuk mengamankan deklarasi kemenangan cepat tanpa perubahan signifikan dari perspektif perdagangan," ujar Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research.
"Investor merasa lega hari ini, dan kita akan lihat apakah dalam sebulan ke depan mereka tetap bisa bernapas lega," tambahnya.
Laba perusahaan yang kuat juga berkontribusi pada optimisme investor. Dari 211 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan laba untuk kuartal IV 2024, sekitar 76,8% mencatatkan hasil di atas ekspektasi analis, berdasarkan data kartu skor laba S&P.
Saham Alphabet menguat menjelang laporan keuangan kuartalan yang akan dirilis setelah pasar tutup, sementara saham Nvidia juga mengalami kenaikan.
Saham Palantir melonjak setelah perusahaan analisis data tersebut memproyeksikan laba kuartal pertama dan tahunan di atas estimasi Wall Street.
Di sisi lain, saham perusahaan bioteknologi Illumina mengalami penurunan, sementara PVH Corp, induk dari berbagai merek termasuk Calvin Klein, merosot setelah pemerintah Tiongkok memasukkan perusahaan tersebut ke dalam "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan".
Baca Juga: Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Saat Reli Santa Dimulai
Penundaan tarif terhadap Kanada dan Meksiko membantu tiga indeks utama AS memangkas sebagian besar kerugian yang terjadi pada perdagangan Senin dan menutup sesi jauh dari posisi terendahnya.
Pada Senin, tiga pejabat Federal Reserve memperingatkan bahwa tarif perdagangan dapat meningkatkan risiko inflasi. Salah satu pejabat berpendapat bahwa ketidakpastian prospek harga memerlukan kebijakan pemotongan suku bunga yang lebih lambat dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah lowongan pekerjaan pada Desember 2024 mencapai 7,6 juta, lebih rendah dari perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters, yaitu 8 juta.
Saham PepsiCo melemah setelah perusahaan memperkirakan laba tahunan di bawah ekspektasi serta melaporkan pendapatan kuartalan yang tidak memenuhi proyeksi analis.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi, di Tengah Prediksi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Estee Lauder juga mengalami penurunan setelah perusahaan kosmetik tersebut mencatatkan kinerja kuartalan yang lemah akibat permintaan yang menurun, serta mengumumkan pemutusan hubungan kerja.
Saham Merck juga turun setelah perusahaan farmasi tersebut mengumumkan penghentian pengiriman vaksin HPV Gardasil ke Tiongkok setidaknya hingga pertengahan tahun. Permintaan yang melemah untuk vaksin tersebut diperkirakan akan berdampak pada pendapatan perusahaan di tahun 2025.
Selanjutnya: Hadir di Ajang IIMS 2025, Sederet Mobil Baru Siap Melaju di Pasar Indonesia
Menarik Dibaca: Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Rambut Cepat Panjang dan Sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News