kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Wall Street Ditutup Melemah Usai Pengumuman Suku Bunga The Fed


Kamis, 01 Februari 2024 / 05:30 WIB
Wall Street Ditutup Melemah Usai Pengumuman Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Wall Street ditutup melemah dengan tiga indeks utama anjlok usai keputusan suku bunga The Fed


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah di perdagangan hari terakhir bulan Januari 2024 setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menghilangkan harapan penurunan suku bunga segera pada bulan Maret 2024 mendatang.

Rabu (31/1), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 317,01 poin atau 0,82% ke 38.150,30, indeks S&P 500 melemah 79,32 poin atau 1,61% ke 4.845,65 dan indeks Nasdaq Composite koreksi 345,88 poin atau 2,23% ke 15.164,01.

Seluruh sektoral pada indeks S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor layanan komunikasi dan saham teknologi menderita persentase koreksi terbesar.

Pada sesi kali ini, tiga indeks saham utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) sudah terbebani oleh melemahnya saham-saham teknologi dan saham-saham megacap yang berdekatan dengan sektor teknologi sehari setelah rilis kinerja Alphabet yang mengecewakan.

Baca Juga: Wall Street Tertekan Menjelang Pengumuman Keputusan The Fed

Ketiga indeks utama tersebut memperpanjang kerugian setelah pengumuman The Fed dan konferensi pers berikutnya dari Ketua THe Fed Jerome Powell. Alhasil, indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan harian paling tajam sejak 21 September 2023.

Walau mencetak penurunan, tiga indeks utama tersebut masih mencatatkan kenaikan secara bulanan di Januari 2o24.

Seperti yang diharapkan, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga kebijakan utamanya tidak berubah pada 5,25%-5,50% dengan latar belakang menurunnya inflasi secara bertahap dan perekonomian yang tangguh.

Dalam pernyataannya, FOMC mengatakan pihaknya “tidak memperkirakan akan tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%,”.

Hal itu mengecewakan para investor yang berharap The Fed melakukan perubahan dovish dengan cepat.

“Tidak ada kejutan dalam pernyataan The Fed,” kata Oliver Pursche, wakil presiden senior di Wealthspire Advisors, di New York.

“Tampaknya kenaikan suku bunga lebih lanjut tidak mungkin terjadi, dan hal ini merupakan hal yang positif, namun investor harus terus memperkirakan kenaikan suku bunga dalam jangka waktu yang lebih lama karena kita masih jauh dari data ekonomi yang akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga. ."

Pergerakan indeks berkisar setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, FOMC yakin akan tepat untuk menurunkan suku bunga setelah ada konfirmasi bahwa inflasi telah terkendali, namun secara efektif mengesampingkan penurunan suku bunga pada bulan Maret.

“Kabar baiknya adalah kita bisa melupakan pengetatan lagi,” kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth di New York.

"Kabar buruknya adalah 'kapan', bukan 'jika', mereka akan menurunkan suku bunga, dan 'kapan' telah didorong ke luar batas konsensus," lanjut dia.

Sementara itu, dari rilis kinerja laba kuartal IV-2024 telah berubah menjadi overdrive, dengan hampir satu dari lima perusahaan di S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan kinerjanya pada minggu ini.

Baca Juga: Berlaku Hari Ini, Catat Daftar Saham LQ45 Periode Februari-Juli 2024

Sejauh ini, 176 perusahaan telah merilis laporan kinerja. Dari jumlah tersebut, 80% telah melampaui ekspektasi, menurut LSEG.

Analis sekarang melihat pertumbuhan pendapatan S&P 500 kuartal IV-2023 secara agregat sebesar 6,1% tahun-ke-tahun, lebih baik dari perkiraan 4,7% pada akhir kuartal, menurut LSEG.

Pada sesi kali ini, saham Alphabet Inc turun 7,5%, sehari setelah induk Google tersebut melaporkan penjualan iklan yang mengecewakan dan memproyeksikan peningkatan belanja modal untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan buatannya.

Sedangkan, Microsoft Corp juga memperkirakan kenaikan biaya untuk mengembangkan fitur AI, namun kinerja kuartalal IV-2023 perusahaan itu mengalahkan ekspektasi analis. Tapi saham Microsoft masih turun 2,7% di perdagangan kali ini.

Saham New York Community Bancorp anjlok 37,7%, menyentuh level terendah dalam lebih dari dua dekade setelah membukukan kerugian mengejutkan dan memangkas dividennya. Indeks Bank Daerah KBW turun 6,0%.

Serangkaian indikator ekonomi yang dirilis pada hari Rabu, termasuk biaya tenaga kerja kuartal keempat dan indeks ketenagakerjaan ADP, menunjukkan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja, yang dipandang oleh The Fed sebagai prasyarat yang diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target tahunan 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×