kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Wall Street Tertekan Menjelang Pengumuman Keputusan The Fed


Rabu, 31 Januari 2024 / 22:12 WIB
Wall Street Tertekan Menjelang Pengumuman Keputusan The Fed
ILUSTRASI. Wall Street bergerak tipis menjelang pengumuman keputusan Federal Reserve tengah malam nanti.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak tipis menjelang pengumuman keputusan Federal Reserve tengah malam nanti. Sementara saham-saham teknologi melemah karena proyeksi Alphabet dan Microsoft untuk kenaikan biaya AI melemahkan saham-saham megacap.

Rabu (31/1) pukul 22.04 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 1 poin ke 38.468. Indeks S&P 500 turun 0,66% ke 4.892. Nasdaq Composite merosot 1,16% ke 15.329.

Harga saham Alphabet merosot 5,5% dalam perdagangan pra-pasar setelah perusahaan melaporkan penjualan iklan musim liburan di bawah ekspektasi. Induk usaha Google ini memproyeksikan pengeluaran yang lebih tinggi tahun ini untuk barang-barang seperti server untuk menggerakkan kecerdasan buatan.

Harga saham Microsoft tergelincir 0,2% setelah memperkirakan kenaikan biaya untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan baru. Penurunan harga saham Microsoft dibatasi oleh kinerja kuartalan perusahaan yang lebih baik.

Baca Juga: Begini Prediksi Pasar Modal Indonesia pada Tahun Politik 2024

Meskipun para pionir teknologi berbicara tentang bagaimana pelanggan memanfaatkan produk-produk generatif bertenaga AI mereka, meningkatnya biaya pengembangan untuk fitur-fitur mutakhir membuat para investor kesal karena mengharapkan peningkatan besar dalam penjualan dari teknologi baru tersebut.

“Tentu saja biaya menjadi faktor yang menjadi pertimbangan mereka, namun hal yang paling penting adalah: apakah AI akan benar-benar menghasilkan keuntungan dan membenarkan penilaian yang dimiliki saham-saham ini atau akankah AI menjadi sebuah tren belaka,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments kepada Reuters.

Hasil dan perkiraan teknologi, ditambah dengan peringatan pertumbuhan Tesla minggu lalu, telah mendorong fokus baru pada risiko dari bobot yang terlalu besar pada saham-saham yang disebut “Magnificent Seven” di S&P 500. Saham-saham ini secara kolektif telah mendorong indeks acuan tersebut ke rekor tertinggi.

Harga saham Apple, Meta Platforms dan Amazon.com, yang dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan mereka pada hari Kamis, turun antara 0,2% dan 2,4%. Bersama-sama mereka merupakan Magnificent Seven dengan Tesla, Microsoft, Alphabet, dan Nvidia.

Harga saham Advanced Micro Devices turun 4,7% karena perkiraan pendapatan kuartal pertama pembuat chip tersebut dan peningkatan proyeksi untuk prosesor AI gagal memenuhi ekspektasi. Saham chip lainnya Nvidia, Intel, Broadcom dan Marvell Technology turun antara 0,7% dan 2%.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.207 Rabu (31/1), BBRI, BBNI, BMRI Paling Banyak Net Buy Asing

Harga saham Boeing naik 1,6% secara tidak wajar setelah CEO Dave Calhoun menunda perkiraan keuangan atau pengiriman perusahaan untuk tahun 2024. Dia mengatakan pihaknya memiliki "banyak yang harus dibuktikan" untuk mendapatkan kembali kepercayaan regulator dan pelanggan.

Fokusnya sekarang adalah pada keputusan kebijakan moneter pertama Federal Reserve untuk tahun ini, pada pukul 14.00 waktu setempat. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Dengan membaiknya prospek inflasi yang meningkatkan kemungkinan pelonggaran kebijakan dalam waktu dekat, investor akan mencari petunjuk kapan penurunan suku bunga pertama akan terjadi. Arah kebijakan suku bunga merupakan elemen penting lainnya yang dapat menentukan nasib saham-saham teknologi dan saham-saham yang terkait dengan teknologi.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan jumlah gaji swasta naik sebesar 107.000 pada bulan Januari. Angka ini jauh lebih kecil dari perkiraan kenaikan sebesar 145.000, sehari setelah laporan JOLTS mencerminkan kenaikan tak terduga pada lowongan pekerjaan di bulan Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×