Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street memerah di tengah tekanan dari imbal hasil Treasury yang melanjutkan kenaikan dan sikap investor yang menunggu pernyataan penting dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Ketika imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun kembali menguat, saham-saham megacap termasuk Apple, Microsoft, Amazon.com dan Alphabet merosot antara 0,4% dan 2,2%.
Pada pukul 09:41 ET, Dow Jones Industrial Average turun 5,50 poin, atau 0,02% ke level 33,544.77. Sementara S&P 500 turun 5,18 poin, atau 0,12% ke 4,269.33. Di sisi lain Nasdaq Composite turun 54,28 poin, atau 0,41 %, ke level 13.038,57.
Saham sektor teknologi memimpin penurunan di antara sektor-sektor utama S&P 500 dengan mencatat penurunan 0,7%, sementara saham layanan kesehatan naik 0,5%.
Baca Juga: Bursa Asia Turun Kamis (28/9) Pagi, Terseret Kenaikah Harga Minyak dan US Treasury
Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan laju pertumbuhan yang cukup kuat pada kuartal kedua. Hal ini juga tampaknya telah mengumpulkan momentum pada kuartal ini di tengah ketahanan pasar tenaga kerja.
“Kami memperkirakan melemahnya pasar tenaga kerja dan meningkatnya hambatan terhadap pendapatan yang dapat dibelanjakan akan mendorong perlambatan konsumsi dan perekonomian secara lebih luas selama sisa tahun ini,” kata Michael Pearce, ekonom utama AS di Oxford Economics.
Yang juga menjadi perhatian adalah komentar Powell pada pukul 4 sore serta sambutan dari anggota pemungutan suara Lisa Cook pada siang hari waktu setempat.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan bank sentral AS mungkin berada di titik puncak dengan berupaya menurunkan inflasi tanpa memberikan dampak besar terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan.
Memperdalam kekhawatiran inflasi, harga minyak berjangka AS melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News