Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Wall Street dibuka stagnan pada Rabu (29/1) karena penurunan saham raksasa teknologi seperti Apple dan Nvidia menahan langkah pasar.
Sementara itu, investor menanti keputusan suku bunga The Fed yang dijadwalkan keluar pada hari yang sama.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 30,8 poin atau 0,07% ke level 44.819,55.
Indeks S&P 500 melemah 10 poin atau 0,16% ke 6.057,7. Sementara Nasdaq Composite turun 37,9 poin atau 0,19% ke 19.695,68 saat bel pembukaan berbunyi.
Baca Juga: The Fed Gelar FOMC Pekan Depan, Begini Pengaruhnya ke Kinerja Reksadana
Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam keputusan yang dijadwalkan pada pukul 14.00 ET.
“Tanpa kejelasan mengenai dampak kebijakan pemerintah secara makro, terutama tarif, serta kebijakan pajak dan dampak pasar tenaga kerja akibat kebijakan imigrasi, kami memperkirakan The Fed akan memberikan panduan yang terbatas hari ini,” tulis ekonom Goldman Sachs dalam catatannya.
Sementara itu, saham perusahaan semikonduktor dan produsen peralatan terkait mengalami kenaikan dalam perdagangan pra-pasar setelah perusahaan Belanda, ASML, melaporkan pemesanan kuartal keempat sebesar 7,09 miliar euro (setara $7,39 miliar), jauh melebihi ekspektasi pasar.
Saham KLA Corp naik 2,1%, Applied Materials meningkat 2,7%, Lam Research menguat 2,8%, dan Micron Technology bertambah 1,5%.
Namun, saham Nvidia turun 2% setelah melonjak hampir 9% pada hari sebelumnya.
Baca Juga: Trump Tetap Akan Mengenakan Tarif 25% ke Kanada dan Meksiko Mulai 1 Februari
Saham perusahaan ini terpukul pada Senin setelah startup China, DeepSeek, meluncurkan model AI yang diklaim lebih hemat biaya dan dapat dijalankan pada chip yang kurang canggih.
Sementara itu, saham Apple melemah 1,8% setelah Oppenheimer menurunkan peringkat sahamnya dari "outperform" menjadi "perform".
Perusahaan pembuat iPhone ini dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartalan akhir pekan ini.
Pada sesi sebelumnya, Nasdaq melonjak 2%, sementara S&P 500 naik hampir 1% seiring pemulihan saham Nvidia dan saham teknologi berbasis kecerdasan buatan yang sebelumnya mengalami tekanan besar.
Pasar masih dalam kondisi waspada akibat kekhawatiran terhadap kebijakan tarif yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, yang berpotensi memperburuk tekanan inflasi dan memperlambat pemangkasan suku bunga.
Baca Juga: Wall Street Perkasa: Indeks Nasdaq Melonjak 2% Ditopang Rebound Saham Teknologi
Gedung Putih menegaskan bahwa Trump tetap berencana memberlakukan tarif terhadap Kanada dan Meksiko pada Sabtu mendatang, seperti yang dijelaskan oleh Sekretaris Pers Karoline Leavitt pada Selasa.
Sementara itu, pendiri Point72 Asset Management, Steven Cohen memperkirakan pasar saham akan segera mencapai puncaknya, mengingat tekanan inflasi dan ketidakpastian kebijakan Trump terkait tarif serta imigrasi.
Investor juga menantikan rilis data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Desember pada Jumat mendatang, yang menjadi indikator utama dalam mengukur arah inflasi.
Selanjutnya: Didukung Katalis Positif, Begini Prospek Saham Indofood Sukses Makmur (ICBP)
Menarik Dibaca: Kejatuhan Pasar Terjadi Februari 2025, Robert Kiyosaki Sebut Aset Ini bakal Meledak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News