Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street lanjutkan pelemahannya pada Selasa (4/3). Dengan Nasdaq memimpin penurunan akibat kekhawatiran bahwa perang dagang yang semakin memanas antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagangnya dapat merusak perekonomian.
Nasdaq Composite turun 10% dari level tertingginya yang dicapai pada 16 Desember 2024, memasuki wilayah koreksi sesuai dengan definisi umum di pasar keuangan.
Melansir Reuters, pukul 10:01 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 610,73 poin atau 1,41% ke level 42.580,51.
Sementara itu, S&P 500 melemah 86,35 poin atau 1,50% ke 5.762,26, dan Nasdaq Composite anjlok 284,14 poin atau 1,55% ke 18.066,06.
Baca Juga: Wall Street Memerah Selasa (4/3), Nasdaq Masuki Tren Koreksi Akibat Kejatuhan Nvidia
Sektor keuangan memimpin pelemahan di antara 11 sektor dalam indeks S&P 500 dengan penurunan 3%.
Saham bank-bank besar seperti Citigroup dan JPMorgan Chase & Co masing-masing merosot 7,2% dan 3,9%, menyebabkan indeks perbankan utama turun 4,8%.
Indeks volatilitas pasar CBOE naik 2,35 poin, menyentuh level tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Pelemahan pasar saham dipicu oleh kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang mulai berlaku pada Selasa ini, termasuk tarif impor dari Meksiko dan Kanada serta kenaikan dua kali lipat bea masuk terhadap barang-barang asal China.
Sebagai respons, China menerapkan tarif tambahan terhadap barang impor dari AS, sementara Kanada berjanji akan memberikan balasan serupa.
Baca Juga: Wall Street Anjlok, Imbas Trump Menetapkan Tarif Dagang 25% untuk Meksiko dan Kanada
Ketegangan ini berisiko mengganggu perdagangan dua arah senilai hampir US$ 2,2 triliun setiap tahunnya.
Saham produsen otomotif Ford dan General Motors, yang memiliki rantai pasokan luas di Amerika Utara, masing-masing turun 2,7% dan 5,9%.
Di sektor teknologi, saham raksasa seperti Nvidia dan Meta mengalami penurunan, sementara Tesla anjlok 6,4% setelah data menunjukkan penjualan kendaraan listrik Tesla buatan China turun 49,2% pada Februari 2025.
Saham perusahaan peralatan medis Illumina juga melemah 2,9% setelah China melarang impor alat sekuensing genetik dari perusahaan tersebut, hanya beberapa saat setelah pengumuman tarif oleh pemerintahan Trump.
"Tarif baru ini dikhawatirkan akan memberi tekanan besar pada ekonomi dan pasar secara keseluruhan," ujar Larry Tentarelli, chief technical strategist di Blue Chip Daily Trend Report.
Baca Juga: Wall Street Merosot pada Pembukaan Pasar, Senin (3/3)
Ia menambahkan bahwa sektor yang paling terdampak kemungkinan adalah sektor industri karena sifatnya yang sangat siklikal, serta saham kapitalisasi kecil dan saham teknologi dengan valuasi tinggi.
Investor mulai memperhitungkan kemungkinan bahwa tarif impor ini akan memicu inflasi, menekan permintaan, dan mengurangi laba perusahaan, terutama di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Indeks Russell 2000, yang berfokus pada saham kapitalisasi kecil, turun 2%.
The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali dalam bentuk penurunan masing-masing 25 basis poin hingga akhir tahun ini.
Sebelumnya, investor hanya memperkirakan dua kali pemangkasan pada Senin (3/3), tetapi ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang mendorong spekulasi pemangkasan yang lebih agresif.
Sementara itu, investor menunggu pernyataan dari Presiden New York Federal Reserve, John Williams, yang akan memberikan wawasan mengenai kebijakan moneter bank sentral AS ke depan.
Di sisi lain, saham perusahaan tambang emas seperti Sibanye Stillwater naik 1,7%, seiring dengan meningkatnya harga emas karena investor beralih ke aset safe-haven di tengah gejolak pasar.
Di sektor ritel, saham Target turun 5,5% setelah perusahaan memproyeksikan penurunan penjualan tahunan di bawah ekspektasi.
Sementara itu, saham Best Buy anjlok 14% setelah perusahaan elektronik tersebut mengeluarkan proyeksi yang pesimistis dan memperingatkan dampak tarif terhadap permintaan konsumen.
Selanjutnya: Operasi Modifikasi Cuaca, BMKG Prioritaskan untuk Wilayah Jawa Barat
Menarik Dibaca: Selebgram Aghnia & Stefany Talita Luncurkan Eze Nails, Koleksi Kuku Tempel Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News