kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wall Street Dibuka Beragam (11/9), Data Inflasi Pengaruhi Harapan Suku Bunga AS


Rabu, 11 September 2024 / 20:48 WIB
Wall Street Dibuka Beragam (11/9), Data Inflasi Pengaruhi Harapan Suku Bunga AS
ILUSTRASI. People walk by a Wall Street sign close to the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka beragam pada Rabu (11/9). Seiring meningkatnya ketidakpastian tentang jalur suku bunga The Fed setelah data inflasi terbaru dirilis.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 98,2 poin atau 0,24% menjadi 40.638,76 pada pembukaan perdagangan.

Sementara S&P 500 turun 0,9 poin atau 0,02% menjadi 5.496,42.

Di sisi lain, Nasdaq Composite naik 35,5 poin atau 0,21% menjadi 17.061,41.

Baca Juga: Indeks harga konsumen (CPI) AS Naik Moderat pada Agustus, Inflasi Inti Tetap Kuat

Investor bersiap menghadapi ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga The Fed setelah data inflasi terbaru menunjukkan kenaikan yang moderat, namun inflasi inti tetap lebih kuat dari yang diharapkan.

Hal ini memperkecil kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar setengah poin pada pertemuan The Fed mendatang.

Harga konsumen AS naik 0,2% pada Agustus, mirip dengan kenaikan pada Juli.

Namun, inflasi inti—yang tidak termasuk komponen energi dan makanan yang volatil—naik 0,3%, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 0,2%.

Baca Juga: Inflasi AS Naik Moderat Pada Agustus

Jason Pride, chief of investment strategy and research di Glenmede, mengatakan, "The Fed mungkin ingin melihat angka inflasi yang lebih rendah untuk membenarkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, namun data ini membuat kemungkinan besar mereka akan melanjutkan dengan pemotongan 25 basis poin."

Setelah rilis data ini, para trader memperkirakan bahwa Fed akan memulai serangkaian pemotongan suku bunga dengan pengurangan 0,25% pada minggu depan.

Baca Juga: Wall Street Masih Menguat pada Selasa (10/9) Meski Dibayangi Perlambatan Ekonomi AS

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, dengan yield pada obligasi 10-tahun naik menjadi 3,6853%. Indeks dolar juga berbalik positif, terakhir naik 0,1%.

Data harga produsen (Producer Price Index) yang akan dirilis pada Kamis (12/9) menjadi perhatian investor. Pasalnya bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai inflasi dan kebijakan suku bunga mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×