Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka beragam pada Rabu (11/9). Seiring meningkatnya ketidakpastian tentang jalur suku bunga The Fed setelah data inflasi terbaru dirilis.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 98,2 poin atau 0,24% menjadi 40.638,76 pada pembukaan perdagangan.
Sementara S&P 500 turun 0,9 poin atau 0,02% menjadi 5.496,42.
Di sisi lain, Nasdaq Composite naik 35,5 poin atau 0,21% menjadi 17.061,41.
Baca Juga: Indeks harga konsumen (CPI) AS Naik Moderat pada Agustus, Inflasi Inti Tetap Kuat
Investor bersiap menghadapi ketidakpastian mengenai kebijakan suku bunga The Fed setelah data inflasi terbaru menunjukkan kenaikan yang moderat, namun inflasi inti tetap lebih kuat dari yang diharapkan.
Hal ini memperkecil kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar setengah poin pada pertemuan The Fed mendatang.
Harga konsumen AS naik 0,2% pada Agustus, mirip dengan kenaikan pada Juli.
Namun, inflasi inti—yang tidak termasuk komponen energi dan makanan yang volatil—naik 0,3%, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 0,2%.
Baca Juga: Inflasi AS Naik Moderat Pada Agustus
Jason Pride, chief of investment strategy and research di Glenmede, mengatakan, "The Fed mungkin ingin melihat angka inflasi yang lebih rendah untuk membenarkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, namun data ini membuat kemungkinan besar mereka akan melanjutkan dengan pemotongan 25 basis poin."
Setelah rilis data ini, para trader memperkirakan bahwa Fed akan memulai serangkaian pemotongan suku bunga dengan pengurangan 0,25% pada minggu depan.
Baca Juga: Wall Street Masih Menguat pada Selasa (10/9) Meski Dibayangi Perlambatan Ekonomi AS
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, dengan yield pada obligasi 10-tahun naik menjadi 3,6853%. Indeks dolar juga berbalik positif, terakhir naik 0,1%.
Data harga produsen (Producer Price Index) yang akan dirilis pada Kamis (12/9) menjadi perhatian investor. Pasalnya bisa memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai inflasi dan kebijakan suku bunga mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News