Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (20/3) setelah Federal Reserve meredakan kegelisahan investor dengan mempertahankan suku bunga acuannya. The Fed juga memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga bisa turun tiga kali pada tahun ini.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 401,37 poin, atau 1,03% ke level 39.512,13, S&P 500 naik 46,11 poin, atau 0,89% ke level 5.224,62 dan Nasdaq Composite naik 202,62 poin, atau 1,25% ke level 16.369,41.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P menguat, dengan lima di antaranya naik lebih dari 1%. Sektor konsumer non primer memimpin dengan kenaikan sebesar 1,5%.
Sektor kesehatan menjadi yang terlemah, dengan penurunan 0,23%.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Bergerak Tipis Menjelang Keputusan The Fed
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,67 miliar saham dengan rata-rata 12,2 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Pernyataan kebijakan The Fed menggambarkan inflasi masih meningkat, dan menaikkan proyeksi ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi serta menurunkan proyeksi tingkat pengangguran dari perkiraan yang diberikan pada bulan Desember.
Saham-saham menambah keuntungan setelah Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa meskipun data inflasi baru-baru ini lebih tinggi dari perkiraan, angka-angka tersebut “belum benar-benar mengubah keseluruhan narasi, yaitu bahwa inflasi bergerak turun secara bertahap, dalam kondisi jalan yang agak berfluktuasi."
Para ahli strategi mengatakan Wall Street diyakinkan oleh komentar Powell mengenai inflasi dan pasar tenaga kerja serta sinyalnya bahwa The Fed akan memperlambat laju penarikan kepemilikan obligasi.
“Dia mengatakan dia tidak berusaha mengabaikan data apa pun, tapi dia memberi pasar alasan yang bisa mereka gunakan untuk mengabaikan data tersebut,” kata Alex Coffey, ahli strategi perdagangan senior di TD Ameritrade.
“Kami sampai hari ini merasa Jerome Powell mungkin akan mendorong kembali ekspektasi pasar atau menjauh dari ekspektasi dovish sejak Desember karena data yang kami miliki dalam dua bulan terakhir,” kata Coffey.
"Meskipun dia belum tentu terjun sepenuhnya, namun sikapnya dovish versus kekhawatiran pasar baru-baru ini."
Baca Juga: Wall Street Menguat, Investor Menanti Hasil Pertemuan Federal Reserve
Saham BioNTech yang terdaftar di AS turun 4,4% setelah melaporkan penurunan pendapatan dan pendapatan pada tahun 2023 karena perusahaan tersebut mengalihkan fokus ke pengembangan obat kanker. Saham pembuat vaksin Covid-19 Moderna turun 1,9% sementara Novavax turun 2,2%.
Dorongan terbesar bagi sektor konsumen non primer adalah Amazon.com, yang sahamnya naik 1,3%.
Sedangkan saham Tesla naik 2,5% setelah mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa mereka akan menaikkan harga kendaraan Model Y yang diproduksi di Tiongkok sebesar 5.000 yuan ($694,55) mulai 1 April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News