kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,29   4,71   0.53%
  • EMAS1.357.000 -0,07%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Cenderung Turun, Nasdaq Terangkat Penurunan Yield US Treasury


Rabu, 06 Desember 2023 / 06:15 WIB
Wall Street Cenderung Turun, Nasdaq Terangkat Penurunan Yield US Treasury
ILUSTRASI. Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (5/12).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (5/12). Data ketenagakerjaan baru mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat (AS) akan memangkas suku bunga paling cepat pada bulan Maret 2024.

Selasa (5/12), S&P 500 turun 0,06% mengakhiri sesi pada 4.567,18. Dow Jones Industrial Average turun 0,22% menjadi 36.124,56. Nasdaq Composite menguat 0,31% menjadi 14.229,91.

Perusahaan-perusahaan paling berharga di Wall Street menguat karena imbal hasil US Treasury merosot ke posisi terendah dalam beberapa bulan. Nvidia dan Apple naik lebih dari 2%, sementara Amazon.com dan Tesla naik lebih dari 1%.

Sebagian besar indeks sektor S&P 500 berakhir melemah setelah data menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun pada bulan Oktober ke level terendah sejak awal tahun 2021. Data terbaru ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sedang mengalami pelonggaran.

“Ketika suku bunga naik dan permintaan melambat, perusahaan-perusahaan menarik kembali lowongan pekerjaan, yang pada dasarnya adalah apa yang diinginkan The Fed,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York kepada Reuters.

Dia menambahkan, The Fed mungkin sudah selesai menaikkan suku bunganya, dan satu-satunya pertanyaan yang belum terselesaikan adalah kapan mereka mulai menurunkan suku bunga.

Laporan lain menunjukkan aktivitas sektor jasa AS meningkat pada bulan November.

Indeks saham kecil Russell 2000 turun 1,4%, mengakhiri kenaikan beruntun empat hari. Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan indeks melemah, dipimpin oleh penurunan sektor energi sebesar 1,7%, diikuti oleh penurunan sektor material sebesar 1,37%.

Perdagangan saham AS minggu ini tidak merata setelah S&P 500 rebound hampir 9% di bulan November. Indeks pada hari Jumat menyentuh level tertinggi dalam empat bulan.

Investor pasar saham secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan minggu depan. Suku bunga berjangka juga menunjukkan kemungkinan 65% penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Maret, menurut FedWatch CME Group.

Pada hari Jumat pekan ini, laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif untuk bulan November akan memberikan kejelasan yang lebih besar mengenai keadaan pasar tenaga kerja.

Pasar global akan terpengaruh oleh volatilitas yang lebih besar pada tahun 2024 karena The Fed memangkas suku bunga acuan lebih sedikit dibandingkan perkiraan pasar berjangka, prediksi ahli strategi di BlackRock Investment Institute dalam diskusi panel.​

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×