Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kinerja emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) tetap menguat saat nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan mata uang asing lainnya terpuruk.
Selama periode Januari - September 2013, ACES berhasil mendapatkan pendapatan Rp 2,788 triliun, atau naik Rp 510,46 miliar atau menguat 22,4% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,277 triliun.
Penguatan pendapatan tersebut seiring dengan naiknya kerugian dari selisih nilai kurs selama sembilan bulan pertama tahun ini. ACES mencatat rugi kurs Rp 3,45 miliar sampai dengan September.
Jumlah kerugian nilai kurs itu melonjak 153% jika dibandingkan dengan tahun lalu, di mana ACES bisa meraup laba selisih kurs sebesar Rp 6,5 miliar.
Sementara itu, beban pokok lainnya berasal dari beban penjualan sebesar Rp 1,421 triliun, naik Rp 247,88 miliar atau naik 21,1% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 1,173 triliun. Kemudian beban usaha perseroan juga naik sebesar Rp 234,7 miliar menjadi Rp 1 triliun, atau naik 30,5% dibanding beban usaha tahun lalu sebesar Rp 769,59 miliar.
Adapun kurs rata-rata yang digunakan ACES di kuartal III tahun ini tercatat 1 US$ = Rp 11.613; 1 SGD= Rp 9.234; 1 EUR = Rp 15.671. Nilai kurs itu melonjak jika dibandingkan kurs rata-rata yang digunakan perseroan pada akhir tahun, yakni 1 US$ = Rp 9.670; 1 SGD= Rp 7.907; 1 EUR = Rp 12.809.
Setelah dikurangi beban, laba bersih perseroan selama periode Januari - September 2013 tercatat sebesar Rp 313,437 miliar, naik Rp 34,99 miliar atau naik 12,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 278,44 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News