kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume transaksi bursa merosot 47%, makin banyak saham bergerak di luar kebiasaan


Senin, 25 November 2019 / 06:57 WIB
Volume transaksi bursa merosot 47%, makin banyak saham bergerak di luar kebiasaan
ILUSTRASI. Secara total ada 16 saham yang bergerak di luar kebiasaan dalam tiga pekan bulan November.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang bulan November ini, volume transaksi bursa cenderung menurun bersama dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG turun 2,06% sepanjang November ke posisi 6.100,24 pada Jumat (22/11).

Volume transaksi bursa November pun merosot hampir setengah volume transaksi bulan sebelumnya. Berdasarkan data Bloomberg, volume transaksi harian rata-rata pada bulan November mencapai 6,67 miliar saham. Angka ini turun 46,72% ketimbang volume transaksi bulan Oktober yang mencapai 12,52 miliar saham per hari.

Volume transaksi harian rata-rata November ini merupakan volume transaksi terendah sejak awal tahun. Bahkan, volume transaksi ini jauh lebih kecil ketimbang terendah kedua, yakni bulan Mei yang mencapai 9,20 miliar saham per hari.

Baca Juga: IHSG turun, yuk cek PER dan PBV 20 saham LQ45 ini

Tak cuma volume transaksi yang merosot, ada banyak saham yang bergerak di luar kebiasaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan 16 saham dalam kategori bergerak di luar kebiasaan atawa unusual market activity (UMA) sepanjang bulan November.

Paling baru, BEI melihat penurunan harga saham di luar kebiasaan pada PT Andira Agro Tbk (ANDI) dan PT Pikko Land Development Tbk (RODA) pada Jumat (22/11).

Berikut 16 saham yang masuk UMA bulan ini hingga Jumat (22/11):

  1. Renuka Coalindo (SQMI)
  2. Bintang Mitra Semestaraya (BSMR)
  3. Darmi Bersaudara (KAYU)
  4. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS)
  5. Forza Land Indonesia (FORZ)
  6. Sentral Mitra Informatika (LUCK)
  7. Terregra Asia Energy (TGRA)
  8. Dafam Property Indonesia (DFAM)
  9. Singaraja Putra (SINI)
  10. Dewata Freightinternational (DEAL)
  11. Sky Energi Indonesia (JSKY)
  12. Cowell Development (COWL)
  13. Envy Technologies Indonesia (ENVY)
  14. Trinitan Metals and Minerals (PURE)
  15. Pikko Land Development (RODA)
  16. Andira Agro (ANDI)

Baca Juga: Ada 34 Perusahaan Masih Mengantre IPO Tahun Ini premium

Dari saham-saham tersebut, saham SQMI, BSMR, dan SINI masuk UMA karena peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan. BEI menandai saham SQMI dan BSMR dalam kategori UMA pada 6 dan 8 November. Sedangkan UMA saham SINI pada 15 November.

Selain tiga saham tersebut, saham-saham lain bergerak di luar kebiasaan karena penurunan harga kumulatif yang signifikan. "Bursa mencermati perkembangan pola transaksi saham UMA," ungkap BEI dalam pengumuman.

Oleh karena itu, BEI berharap para investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Investor juga diharapkan untuk mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya.

Investor pun perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi emiten jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×