kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Volume Produksi dan Penjualan Batubara Adaro Energy (ADRO) Kompak Naik pada Kuartal I


Rabu, 03 Mei 2023 / 17:07 WIB
Volume Produksi dan Penjualan Batubara Adaro Energy (ADRO) Kompak Naik pada Kuartal I
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). Pho KONTANAchmad Fauzie/19/06/2008


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) meningkat sepanjang kuartal pertama 2023. Ini terlihat dari kenaikan volume produksi dan penjualan batubara.

Melansir laporan triwulanan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/5), Volume produksi maupun penjualan ADRO pada kuartal pertama 2023 naik 29%, masing-masing menjadi 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton. 

Sebagai perbandingan, volume produksi dan penjualan di kuartal pertama tahun lalu hanya  12,15 juta ton dan 12,20 juta ton

Produk batubara termal bernilai kalori medium meliputi 70% total penjualan pada periode Januari hingga Maret 2023. Penjualan batubara metalurgi anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 44% menjadi 0,85 juta ton dari sebelumnya 0,59 juta ton pada triwulan pertama 2022.

Baca Juga: Laba Bersih Adaro Energy (ADRO) Naik 14,5% Jadi US$ 458,04 Juta hingga Kuartal I

Pasar domestik merupakan tujuan penjualan utama ADRO, dimana penjualan ke pasar Indonesia meliputi 25% total penjualan ADRO sepanjang tiga bulan pertama 2023. 

China merupakan tujuan ekspor terbesar Adaro pada kuartal pertama 2023, yang sejalan dengan peningkatan permintaan China untuk batubara impor pada periode ini. Adapun porsi ekspor ke China mencapai 19%, dan penjualan ke India sebesar 9%.

Volume pengupasan lapisan penutup pada kuartal pertama 2023 mencapai 56,45 juta bank cubic meter (bcm),naik 17% dari 48,22 juta bcm pada periode kuartal pertama 2022. Nisbah kupas ADRO pada periode ini tercatat 3,60 kali, atau lebih rendah daripada 3,97 kali pada kuartal pertama 2022. 

Ini karena volume produksi naik lebih tinggi dibandingkan volume pengupasan lapisan penutup. Adapun kenaikan volume pengupasan lapisan penutup tertinggal karena hujan lebat yang melanda area operasional pada kuartal ini. ADRO mendapatkan jumlah jam hujan dan curah hujan yang lebih tinggi pada  kuartal pertama 2023.

Sepanjang periode kuartal pertama 2023, harga jual rata-rata alias average selling price (ADRO) mengalami kenaikan 17%, berkat harga batubara yang tinggi.

Kenaikan ASP yang dibarengi dengan kenaikan volume penjualan, berhasil mendongkrak kinerja ADRO. Emiten yang dinakhodai Garibaldi Thohir ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,83 miliar, naik 50% dari pendapatan di periode yang sama tahun 2022 sebesar US$  1,22 miliar.

“Karena harga bersifat fluktuatif, kami selalu menekankan keunggulan operasional dan disiplin biaya, dengan dukungan model bisnis yang terintegrasi,” terang Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir, Rabu (3/5).

Dari sisi bottomline, emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih US$ 458,04 juta sepanjang kuartal pertama 2023, naik 14,5% secara year-on-year (YoY). Sebagai perbandingan, laba bersih ADRO di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 400,07 juta. Ini membuat laba bersih per saham ADRO naik menjadi US$ 0,01478 dari sebelumnya US$ 0,01282.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Bukukan Laba Rp 38,5 Miliar pada Kuartal I

Di sisi lain, sejumlah beban ADRO turut mendaki, sebut saja Beban pokok pendapatan yang naik 73% menjadi US$ 1,07 miliar dari sebelumnya hanya US$ 623 juta. Kenaikan beban ini terutama karena kenaikan pada beban royalti PT Adaro Indonesia (AI), volume, maupun harga jual rata-rata dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Setelah penerapan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak yang baru sejak 1 Januari 2023, tarif royalti Adaro Indonesia naik ke kisaran 14%-28%, dari tarif sebelumnya sebesar 13,5%.

Royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia dan beban pajak penghasilan badan mencapai US$ 622 juta, atau 94% lebih tinggi daripada US$ 320 juta pada kuartal pertama 2022. 

Kenaikan ini sebagian dikarenakan oleh peningkatan penjualan dan produksi, selain karena dampak signifikan tarif royalti yang baru, yang berlaku seiring implementasi izin usaha pertambangan khusus sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian (IUPK-KOP).

Setelah Adaro Indonesia mendapatkan IUPK-KOP pada bulan September 2022, mulai 1 Januari 2023 Adaro Indonesia menerapkan ketentuan perpajakan dan PNBP sesuai peraturan yang berlaku.

Beban usaha pada kuartal pertama 2023 juga naik 68% YoY menjadi US$ 112 juta dari sebelumnya US$ 67 juta pada triwulan pertama 2022. Kenaikan beban usaha ini terutama karena kenaikan komisi penjualan, biaya karyawan, biaya profesional, dan penyisihan untuk biaya pemerintah. Kenaikan beban penjualan sejalan dengan kenaikan volume penjualan.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Boy Thohir ini mengatakan, harga batubara memang tidak bisa diprediksi. Proyeksi dia, harga batubara tahun ini tidak sebagus tahun lalu. Namun, manajemen sudah berfokus pada efisiensi bahkan sejak 2,5 tahun lalu saat pandemic Covid-19 mulai merebak.

Salah satu aspek yang diefisiensikan adalah kontraktor. Sebab, kontraktor menjadi salah satu penyumbang biaya (cost) terbesar. 

“Prediksi saya tidak sebagus tahun lalu, tetapi  kami terus melakukan efisiensi-efisiensi sehingga profitabilitas kami masih sangat menarik. Kami juga sangat kompetitif,” kata Boy.

Adapun ADRO menetapkan target penjualan batubara tahun ini di angka 62 juta ton sampai 64 juta ton. Target ini terdiri dari batubara termal sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton dan penjualan batubara kokas dari ADMR sebanyak 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton. Angka ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan 6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×