kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.363   38,00   0,23%
  • IDX 7.646   102,89   1,36%
  • KOMPAS100 1.058   10,68   1,02%
  • LQ45 802   7,14   0,90%
  • ISSI 254   2,07   0,82%
  • IDX30 415   3,88   0,94%
  • IDXHIDIV20 476   4,10   0,87%
  • IDX80 119   1,14   0,97%
  • IDXV30 122   1,32   1,09%
  • IDXQ30 132   0,87   0,66%

Virus corona masih akan menyengat IHSG perdagangan, Selasa (28/1)


Selasa, 28 Januari 2020 / 08:45 WIB
Virus corona masih akan menyengat IHSG perdagangan, Selasa (28/1)
ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020). IHSG ditutup melemah 0,08 persen atau 5,10 poin ke level 6.244,11. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 24 Januari 2020. Afirmasi rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan Fitch atas kondisi perekonomian Indonesia yang berdaya tahan di tengah dinamika perekonomian global, didukung sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah.

Menurut pandangan Fitch, beberapa faktor kunci yang mendukung afirmasi rating tersebut adalah prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah dibandingkan negara peers dengan rating yang sama.

Pada sisi lain, Fitch menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi yaitu masih tingginya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural seperti tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ada Potensi Rebound Usai Dilanda Panic Selling

- Sentimen pasar dari luar negeri :

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasikan 2.744 kasus penularan di China daratan dan jumlah kematian yang bertambah menjadi 80 korban jiwa. Laporan tentang bertambahnya korban jiwa akibat wabah virus corona berjenis baru ikut menjadi salah satu perhatian investor.

Pemerintah China pun memperpanjang periode liburan Tahun Baru Imlek di tengah laporan mengenai penyebaran infeksi yang semakin intensif dengan gelombang kasus baru bermunculan di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×