kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Vale Indonesia (INCO) Incar Pinjaman US$ 1,2 Miliar dalam 2 Tahun ke Depan


Sabtu, 19 Juli 2025 / 23:14 WIB
Vale Indonesia (INCO) Incar Pinjaman US$ 1,2 Miliar dalam 2 Tahun ke Depan
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) berencana untuk mencari pendanaan sekitar US$ 1 miliar — US$ 1,2 miliar dalam dua tahun mendatang


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana untuk mencari pendanaan sekitar US$ 1 miliar — US$ 1,2 miliar dalam dua tahun mendatang. Pendanaan ini dibutuhkan untuk membiayai kegiatan pertambangan nikel hingga pengembangan smelter perusahaan tersebut.

Head of Corporate Finance & Investor Relations Vale Indonesia Andaru Brahmono Adi mengatakan, pihaknya memerlukan dana sekitar US$ 1—1,2 miliar dan pendanaannya akan terbagi menjadi beberapa fase yang sedang didiskusikan secara internal oleh perusahaan.

Ada kemungkinan INCO akan melakukan peminjaman dana dari perbankan sekitar US$ 500 juta pada awal 2026 mendatang. Sedangkan pada 2027 nanti, INCO berpeluang untuk masuk ke pasar obligasi dan menerbitkan surat utang sekitar US$ 500 juta sampai US$ 700 juta.

“Kami masih hitung secara internal dan kami masih lihat tenor terbaik bagi perusahaan,” ujar dia ketika ditemui Kontan, Jumat (18/7).

Baca Juga: Gagal Capai Kuorum, Vale Indonesia (INCO) Bakal Jadwal Ulang RUPSLB

Andaru menambahkan, pendanaan tersebut untuk membiayai proyek-proyek strategis INCO. Saat ini, INCO masih mengembangkan tiga tambang nikel milik sendiri, seperti Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako.

Di samping itu, pendanaan tersebut juga ditujukan untuk membiayai proyek smelter High Pressure Acid Lead (HPAL). INCO menggandeng mitra yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co., dan Ford Motor Company untuk membangun smelter HPAL Pomalaa yang ditargetkan selesai pada kuartal IV-2026.

INCO juga membangun smelter HPAL Bahodopi dengan menggandeng GEM International Co. Ltd. Perusahaan ini juga membangun smelter HPAL Sorowako yang kembali bermitra dengan Zhejiang Huaoyou Cobalt Co.

Dalam berita sebelumnya, INCO pernah menyebut bahwa nilai investasi ketiga smelter HPAL tersebut mencapai sekitar US$ 9 miliar.

“Jadi, nanti external funding itu untuk membiayai proyek-proyek kami,” tandas Andaru.

Selanjutnya: Bangun Portofolio Rp 81 Miliar Tanpa Penasihat, Ini Strategi Richard Ye

Menarik Dibaca: Film Aksi Indonesia Tampil di Pembukaan Festival Film Montreal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×