Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membuka semua opsi untuk melepas alias divestasi 20% saham. Selain metode arus kas yang terdiskon alias discounted cash flow (DCF), perusahaan ini juga akan menggunakan skema penawaran saham baru alias rights issue.
Opsi rights issue sepertinya lebih dipilih INCO ketimbang private placement lantaran pemegang saham emiten berkode saham INCO ini memiliki komitmen untuk tetap memegang saham. Hingga 30 Juni 2019, pemegang saham Vale Indonesia adalah Vale Canada Limited sebesar 58,73%, Sumitomo Metal Mining Co Ltd 20,09%, Vale Japan 0,55%, Sumitomo Corporation 0,14% dan publik 20,49%.
Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) tambah fasilitas pengolahan limbah
Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan, semua opsi sudah persiapkan perusahaan ini. "Kami sudah kirim dokumen tapi belum dijawab ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kami juga sudah beberapa kali meeting dengan mereka," terang dia. Karena itu, Vale hanya bisa menunggu keputusan Kementerian ESDM.
Sebelumnya, pemerintah menyebut akan memproses valuasi divestasi INCO dengan menggunakan skema DCF. Valuasi ini memperhatikan tingkat risiko yang terjadi dalam sebuah perusahaan yang kelak menjadi pengurang atau diskon dalam valuasi saham alias weighted average cost of capital (WACC).
Baca Juga: Perhitungan Valuasi Saham Vale (INCO) Menggunakan Skema DCF
"Opsi tersebut memang ada, tapi kami belum mau menyebut detilnya akan menggunakan apa dan berapa. Karena kami juga harus memenuhi aturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) jika kami melepas saham," terang Febri. Emiten produsen nikel ini juga berharap kepentingan pemegang saham yang lain juga diperhatikan. Febri menambahkan, siapapun yang ditunjuk untuk mengambil 20% saham INCO bisa memiliki kemampuan setara dan jangkauan luas.
Sebelumnya Inalum mengaku siap untuk mengambil alih 20% saham divestasi Vale Indonesia. Inalum menggunakan valuasi berdasarkan instrumen pasar modal yang dianggap paling fair dalam menentukan proses akuisisi saham. Sementara perusahaan pelat merah yang lain yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak akan ikut bagian. "Inalum yang akan proses karena penugasan ada di mereka," terang Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, Sabtu (3/8) kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Beli mesin baru, Vale Indonesia (INCO) klaim jadi banyak berhemat
Jika menggunakan jumlah saham yang di BEI maka perusahaan ini berpotensi melepas 1,99 miliar saham baru dari total saham beredar saat ini sebanyak 9,94 miliar saham. Jumat (2/8), harga saham INCO ditutup turun 1,7% menjadi Rp 2.890 per saham.
Sementara harga rata-rata saham INCO dalam 90 hari perdagangan terakhir berada di Rp 3.011 per saham. Dengan harga ini, maka total rights issue Vale Indonesia bisa mencapai Rp 5,99 triliun.
Tapi yang pasti, Vale Indonesia berharap proses dokumen akan berjalan lancar sehingga perusahaan ini bisa menyelesaikan di September - Oktober 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News