kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

USDC Terguncang Akibat SVB Bangkrut, Begini Saran Untuk Investor


Senin, 13 Maret 2023 / 20:33 WIB
USDC Terguncang Akibat SVB Bangkrut, Begini Saran Untuk Investor
ILUSTRASI. Stablecoin USD Coin (USDC) dan Tether (USDT) terguncang hebat seusai runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stablecoin USD Coin (USDC) dan Tether (USDT) terguncang hebat seusai runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) akibat ketidakpastian dan tingginya suku bunga Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, Circle, perusahaan di balik USDC, mengungkapkan bahwa beberapa cadangan dana koin tersebut disimpan di SVB.

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir menjelaskan hal tersebut akan membuat USDC akan sulit mencapai rasio 1:1 dengan dolar AS.

“Namun, di sisi lain terlihat FDIC dan Federal Reserve terlihat akan mengambil langkah untuk menghindari spillover masalah dari SVB ke sektor teknologi di AS,” ujar Christopher kepada Kontan.co.id, Senin (13/3).

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Bank Ketiga Akan Ambruk Mengikuti Silicon Valey dan Silvergate

Menurut Christopher, stabilitas kedua koin ditentukan oleh penanganan kasus kebangkrutan SVB. “Bila porsi dana yang nyangkut terlalu besar dan penanganannya kurang baik, bisa diperkirakan USDC bisa kolaps atau minimal nilai USDC akan jomplang terhadap USD,” ungkap dia.

Sebagai informasi, saat ini USDC di 0,9857 per dolar AS. Sedangkan, USDT berada di 0,9972 per dolar AS.

Christopher mengatakan, investor sebaiknya menunggu resolusi dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dan The Fed dalam menangani kasus kebangkrutan SVB.

“Apabila keduanya berhasil menangani kasus tersebut dengan baik, ada potensi kedua token itu tidak akan terpengaruh banyak untuk jangka panjang,” kata dia.

Oleh karena itu, untuk sementara waktu, Christopher menyarankan para investor untuk memarkirkan dana ke uang fiat dibandingkan ke stablecoins. “Sebab, stablecoins saat ini akan sangat sulit diverifikasi keberadaan dananya,” papar dia.

Baca Juga: Saham Perbankan di Asia Jatuh Karena Kekhawatiran Sistemik AS

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan, investor juga sebaiknya menjauhi stablecoin dulu sambil menunggu FDIC dan The Fed menyelesaikan masalah SVB.

“Simpan saja dulu dana di bank dalam negeri, sebab itu tempat yang paling aman saat ini,” papar Gabriel.

Menurut Gabriel, kalaupun dana USDC dikembalikan oleh FDIC, investor juga belum tahu berapa potongan dari dana yang dikembalikan itu. 

Gabriel mengatakan, ada dana USDC sebesar US$ 3,3 miliar di SVB. Jika dalam skenario terbaik dana bisa dikembalikan FDIC sebanyak 80%, berarti masih ada kurang 20% dana USDC yang hilang.

Artinya, masih ada US$ 600 juta yang harus Circle cari untuk menutup sisa dana hilang itu.

“Namun, masalah utama dalam kasus ini bukanlah jumlah dana, tetapi kepercayaan publik terhadap stablecoin,” kata Gabriel , Senin (13/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×