kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Usai IPO, Galva Technologies (GLVA) targetkan pertumbuhan laba bersih 50%


Senin, 23 Desember 2019 / 13:18 WIB
Usai IPO, Galva Technologies (GLVA) targetkan pertumbuhan laba bersih 50%
ILUSTRASI. Layanan solusi teknologi informasi?Galva Technologies. PT Galva Technologies Tbk (GLVA) meraup dana segar sebesar Rp 67,5 miliar dari IPO.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Galva Technologies Tbk (GLVA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten distributor dan penyedia solusi bisnis terintegrasi ini merupakan perusahaan ke-55 yang melantai di BEI sepanjang 2019 sekaligus emiten terakhir yang IPO tahun ini.

Presiden Direktur Galva Technologies Oki Widjaja mengatakan, dari IPO ini GLVA meraup dana segar sebesar Rp 67,5 miliar dan akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perusahaan.

Dari sisi kinerja, tahun ini GLVA menargetkan dapat membukukan keuntungan Rp 35 miliar. Oki melanjutkan, realisasi dari target laba bersih ini telah mencapai 100%. Sedangkan dari sisi penjualan, GLVA menargetkan penjualan bersih sebesar Rp 2,8 triliun tahun ini.

Baca Juga: Harga saham Galva Technologies (GLVA) melesat 48,6% pada perdagangan perdana

Pada tahun depan, Oki optimis laba bersih GLVA akan tumbuh 50% dari realisasi laba bersih tahun ini. “Kira-kira laba bersih tahun depan Rp 50 miliar lebih,” ujar Oki usai pencatatan saham perdana di main hall BEI, Senin (23/12).

Sementara itu, sebagai perusahaan yang padat teknologi, Oki mengaku GLVA tidak akan mengalokasikan belanja modal/capital expenditure (capex). Namun, sekitar 20% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk capex tahun depan.

“Capexnya tidak terlalu tinggi, tetapi yang tinggi adalah biaya sumber daya manusia (SDM). Karena kami membutuhkan tenaga-tenaga yang mahir dan terampil di bidang teknologi,” sambungnya.

Baca Juga: Akan IPO, Galva Technologies tawarkan harga Rp 225 per saham

Alokasi capex yang tidak begitu besar juga merupakan langkah GLVA untuk memfokuskan diri mengembangkan lini-lini bisnis baru yang padat teknologi seperti Internet of Things (IoT) hingga cloud solutions.

Asal tahu, GLVA didirikan pada 1991 dan mengawali bisnisnya di bidang perdagangan monitor komputer dan PC dengan merek GTC. Kini, Galva Technologies telah berkembang menjadi perusahaan distributor dan penyedia solusi bisnis terintegrasi.

Dengan portofolio bisnis saat ini, GLVA telah melayani lebih dari 2.500 pelanggan dari berbagai macam sektor industri, mulai dari jasa keuangan, multimedia, properti, konstruksi, ritel, hingga multimedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×