Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan alat berat PT United Tractors Tbk melemah di sepanjang tahun ini. Indo Premier Sekuritas memperkirakan, penjualan alat berat United Tractors akan mencapai 1.350-1.400 unit atau turun 50% secara year on year (yoy) dari sebelumnya 2.800 - 2.900 unit di tahun 2019.
Namun pedoman tersebut sejalan dengan perkiraan Indo Premier yang memperkirakan penjualan alat berat sebanyak 1.450 unit. Penjualan alat berat ini terendah sepanjang masa sejak 2003. "Kami pikir tahun ini volume penjualan yang melemah telah diperhitungkan," kata Timothy Handerson Analis Indo Premier Sekuritas dalam riset 13 Agustus 2020.
Baca Juga: Emiten Batubara Andalkan Efisiensi dan Pasar Baru demi Meraih Laba
Indo Premier memperkirakan, volume penjualan alat berat akan kembali pulih menjadi 2.300-3.200 unit di tahun 2021-2022 sejalan dengan membaiknya ekonomi dan potensi belanja modal para penambang besar dan kontraktor. Pada tahun ini, penambang besar dan kontraktor banyak yang menunda belanja modal dan akan mengalihkan ke tahun 2021.
Tak hanya pada segmen penjualan alat berat, bisnis jasa pertambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama) juga terjadi penurunan volume overbudden. UNTR memperkirakan volume overbudden akan menurun 18% di tahun ini.
Namun, Indo Premier memperkirakan, volume Pama Persada hanya akan turun 14%. Pasalnya, sebagian besar produsen batubara telah menurunkan target produksi sebesar 15%-20%.
Baca Juga: Pengelola tambang emas milik United Tractors (UNTR) dapat pinjaman US$ 70 juta
Para produsen batubara juga mengharapkan diskon dari Pama Persada. Dimana Pama Persada akan memberi diskon US$ 120 juta - US$ 140 juta di tahun 2020. "Sebelumnya, kami memperkirakan akan ada diskon sebesar US$ 150 juta. Meski prospek volumenya suram di tahun ini tapi kami yakin diskon yang diberikan UNTR akan jauh lebih rendah," jelas Timothy.
Indo Premier memperkirakan, pertumbuhan pendapatan Pama Persada akan mencapai 13%-19% pada tahun depan dan tahun 2022. Pemulihan lain dari bisnis UNTR adalah volume batubara akan meningkat 7%-8% per tahun.
Selain itu, harga batubara juga lebih tinggi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, harga batubara Newcastle akan beada di US$ 55 per ton. Pada 2021 sebesar US$ 65 per ton dan US$ 70 per ton pada tahun 2022.
Baca Juga: Harga emas melonjak, analis ini rekomendasikan beli saham United Tractors (UNTR)
Faktor positif lain diskon yang diberikan Pama Persada akan minimal US$ 20 juta - US$ 30juta di tahun 2021 dan 2022.
UNTR juga akan menuai lebih banyak keuntungan dari tambang emas Martabe. Di tengah kegiatan produksi yang kurang optimal UNTR memperkirakan produksi emas sebanyak 300.000 per ons troi. Angka ini lebih rendah dari target awal 360.000 per ons troi pada tahun 2020.
Volume Martabe akan kembali pulih pada tahun 2021 menjadi 350.000 per ons troi. Timothy menyebut, hal ini sudah diperkirakan sebelumnya.
Ke depannya, strategi UNTR menggunakan lindung nilai lebih konservatif. Yaitu menggunakan opsi jual kontrak forward tetap dengan proporsi yang lebih rendah pada tahun 2021. Hal ini akan cukup baik untuk harga jual rata-rata meskipun baru-baru ini terjadi koreksi harga emas.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas kerek rekomendasi saham United Tractors (UNTR), ini sebabnya
"Kami masih melihat banyak sisi positif untuk UNTR dengan valuasi saham yang terdiskon besar dibanding industri sejenisnya," terang Timothy dalam riset.
Karena alasan tersebut, Timothy masih menyarankan beli saham UNTR dengan target Rp 26.500 per saham. "Karena kami yakin pada tahun ini kinerja akan lebih lemah dari diperkirakan sebelumnya," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News