Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Pada kuartal III-2023, Bukalapak membukukan EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp 95 miliar. Angka ini lebih baik 71% secara tahunan dari minus Rp 327 miliar.
Pada periode Juli–September 2023 margin kontribusi BUKA mencapai Rp 182 miliar. Kemudian kas, setara kas dan investasi lancar BUKA mencapai Rp 19,7 triliun per 30 September 2023.
"Kami berhasil mencetak EBITDA yang disesuaikan sangat kuat di kuartal kedua dan diikuti oleh perbaikan secara kuartalan. Kami akan terus berfokus di kuartal keempat," ujar Teddy.
Baca Juga: IHSG Menguat, Cermati Saham-Saham yang Banyak Ditampung Asing Kemarin
Namun BUKA mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 776,22 miliar atau berbalik dari laba bersih Rp 3,62 triliun.
Hal ini disebabkan oleh nilai investasi Bukalapak yang belum dan sudah terealisasi pada periode Januari–September 2023 merugi Rp 707,17 miliar dari untung Rp 5,13 triliun.
Niko Margaronis, Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas mengatakan kenaikan TPV BUKA dapat mendorong peningkatan tambahan pada margin kontribusi atau EBITDA yang disesuaikan.
Adapun Total Payment Volume (TPV) Bukalapak pada kuartal III-2023 mencapai Rp 41,06 triliun. Mayoritas atau sekitar 73% dari TPV Bukalapak berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia.
"Ini akan memungkinkan BUKA untuk tetap berada pada jalur untuk mencapai breakeven EBITDA menjelang akhir tahun atau sepanjang 2023," jelas Niko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News