kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat


Senin, 22 Juli 2024 / 18:59 WIB
Upaya OJK Bangun Ekosistem Kripto Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
ILUSTRASI. Empat tahun sekali, dunia kripto dihebohkan dengan halving Bitcoin. Setelah halving, seperti di bulan Mei 2020, terjadi peningkatan besar-besaran pada transaksi BTC, yang didorong oleh bertumbuhnya adopsi dan keterlibatan komunitas. Tren ini membawa manfaat bagi keseluruhan lanskap kripto.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam era disrupsi teknologi digital, sektor Inovasi Keuangan Digital (IKD) di Indonesia telah berkembang dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pemerintah perlu sigap menghadapi perkembangan ini untuk memaksimalkan potensi keuangan digital dan mengelola risikonya. 

Hal ini mencakup adaptasi terhadap Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang dapat meningkatkan efisiensi dan inklusi di industri jasa keuangan.

Seiring penetapan UU P2SK, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kini memiliki tanggung jawab dalam pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap aset digital serta perlindungan konsumen. 

Regulasi yang jelas diharapkan dapat memberikan panduan yang terarah bagi perkembangan ITSK dan aset digital, termasuk aset kripto dan non-fungible token (NFT).

Baca Juga: Menakar Dampak Penembakan Trump Terhadap Pasar Kripto

OJK juga telah meluncurkan aplikasi SPRINT (Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi) untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan bagi penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan. 

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, menyatakan bahwa aplikasi ini membantu dalam pengajuan permohonan ke regulatory sandbox dan pendaftaran penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan.

Upaya OJK dalam membangun ekosistem kripto telah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan berdampak positif pada volume perdagangan kripto di Indonesia. 

Indodax menjadi exchange kripto terbesar dengan volume perdagangan US$14.231.209 dalam 24 jam terakhir, diikuti oleh exchange lainnya dengan volume US$10.616.385 menurut CoinGecko.

Baca Juga: Kini Kripto Bisa Jadi Opsi Pembayaran Jaminan Sosial di Filipina

CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pengguna dan berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman terbaik. Indodax berfokus pada keamanan dana dan informasi pengguna serta terus memperbarui teknologi dan sistem keamanan.

“Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/7).

Selain itu, Indodax aktif dalam edukasi dan peningkatan literasi keuangan digital di Indonesia, menawarkan fitur-fitur seperti ‘Earn (staking)’ dan ‘Investasi Rutin’ untuk memenuhi kebutuhan investor dan trader kripto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×