kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Upaya Amman Mineral (AMMN) Mencuil Cuan dari Emas dan Tembaga


Sabtu, 12 Agustus 2023 / 05:10 WIB
Upaya Amman Mineral (AMMN) Mencuil Cuan dari Emas dan Tembaga


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca melakukan initial public offering (IPO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) siap memacu kinerja. Emiten terafiliasi Grup Medco ini akan meningkatkan produksi emas dan tembaga miliknya.

Saat ini, AMMN sedang berfokus pada proyek penambangan tambang Batu Hijau fase 7 dan  dalam tahap pengembangan tahap 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang Batu Hijau hingga 2030.

Setelah itu, AMMN akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046. 

AMMN juga terus menggenjot pembangunan pabrik pengolahan alias smelter konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga dan lumpur anoda (pemurnian logam mulia) dengan kapasitas input sebesar 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. 

Baca Juga: Punya Kapitalisasi Pasar Terbesar di ASEAN, Nilai Transaksi Harian Bursa Malah Loyo

Penyelesaian smelter ini ditargetkan selesai pada tahun 2024. Sampai dengan verifikasi pada bulan Januari 2023, progres penyelesaian untuk smelter dan pemurnian logam mulia adalah masing-masing 51,6% dan 56,2%.

Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga dan 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0%. Lalu untuk pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian emas 99,9%), 55 ton perak batangan (dengan kemurnian perak 99,9%), dan logam mulia lainnya. 

Kartika Octaviana, Vice President Corporate Communications & Investor Relations Amman Mineral mengatakan, AMMN berusaha untuk merampungkan pengerjaan smelter ini agar  bisa sejalan dengan timeline

“Kami  berupaya targetnya sesuai, tetapi smelter itu gedungnya banyak dan teknologinya saling sambung satu sama lain. Jadi kami harus memastikan bahwa, ya kami mau cepat tetapi juga memperhatikan ketelitian teknis dan keamanan juga menjadi yang utama,” kata Kartika.

 

Menurut laporan Wood Mackenzie “Copper and Gold Markets and Asset Benchmarking Report” yang terbit pada Mei 2022, tambang Batu Hijau adalah produsen tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, setelah tambang Grasberg yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia. Batu Hijau juga memiliki cadangan tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan Cebakan Elang.

Baca Juga: Emiten Berkapitalisasi Jumbo Masih Bisa Jadi Jagoan

Tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbuka konvensional. Bijih dari tambang diproses menjadi konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya. 

Batu Hijau merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Asia. Konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dijual ke smelter tembaga di Jepang, Korea Selatan, Filipina, India, Indonesia, dan Tiongkok.

Smelter-smelter tersebut juga membeli konsentrat tembaga dari tambang-tambang lain di beberapa negara di Asia. Produsen konsentrat tembaga bersaing dari segi kualitas (kandungan logam dan ketidakmurnian) serta dari segi logistik (biaya transportasi). Harga tembaga dan harga emas mengacu kepada harga pasar internasional, yang terutama ditentukan oleh pasokan dan permintaan pasar.

Dapat izin ekspor konsentrat

Anak usaha AMMN, yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah mendapatkan persetujuan ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Izin ekspor untuk 900.000 wet ton konsentrat tembaga ini berlaku mulai 24 Juli 2023 hingga 31 Mei 2024.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mengeluarkan rekomendasi persetujuan ekspor hasil pengolahan mineral kepada AMNT sebagai landasan bagi izin ekspor dari Kemendag.

Adapun pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar pada tanggal 12 Juli 2023 lalu. Sesuai dengan PMK tersebut, penetapan bea keluar bervariasi dari 5% – 15% sesuai dengan perkembangan pembangunan fasilitas pemurnian.  Selaras dengan kebijakan ini, AMMN akan dikenakan bea keluar sebesar 10%. 

Dengan persetujuan ekspor tersebut, AMNT dapat segera kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga dan kembali memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian lokal maupun nasional. 

Baca Juga: Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip Ini, Cermati Target Harganya

AMMN berkeyakinan bahwa usaha pertambangan tembaga memiliki prospek usaha yang menjanjikan dan potensial. Sebab produksi tembaga dunia diperkirakan akan mengalami defisit dibandingkan dengan permintaan tembaga, yang diperkirakan akan meningkat pesat seiring pertumbuhan sektor industri, energi hijau, serta kendaraan listrik.

Prospek usaha pertambangan emas juga menarik dari sisi harga yang ditopang oleh permintaan investasi dan pembelian oleh bank sentral di berbagai negara di dunia. 

Masuk top 10 big caps

Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023, pergerakan saham AMMN masih moncer. Saham AMMN sudah naik 71,02% dalam sebulan perdagangan

Alhasil, kapitalisasi pasar alias market caps AMMN turut terdongkrak. Pada perdagangan Jumat (11/8), market caps AMMN mencapai Rp 215,75 triliun. Angka ini menjadikan AMMN masuk ke jajaran 10 emiten dengan market caps terbesar di BEI, tepatnya di posisi ke-7. 

Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Masuk Top 10 Market Caps Terbesar di BEI

Sebagai pengingat, dalam gelaran  IPO, emiten yang bergerak di sektor tambang emas dan tembaga ini menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham. 

Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp 10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2023.

AMMN akan mengalokasikan dana tersebut untuk sejumlah proyek ekspansi. Pertama, dana sebesar Rp1,79 trilliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua, dana sebesar Rpm3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Kabupaten Sumbawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×