Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. November 2019, PT United Tractors Tbk (UNTR) berhasil menjual alat berat merek Komatsu sebanyak 109 unit. Pencapaian ini menurun 34,3% dari penjualan periode Oktober 2019 yang mencapai 166 unit dan turun 48% dibandingkan dengan penjualan periode November 2018 yang mencapai 321 unit alat berat.
Melansir dari laporan bulanan UNTR, dari 109 unit alat berat yang terjual, 62 unit atau 57% diantaranya merupakan serapan dari sektor konstruksi, sebanyak 41 unit atau 38% merupakan penjualan ke sektor pertambangan, dan 5% sisanya merupakan penjualan ke sektor agribisnis.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) dapat pinjaman Rp 700 miliar dari anak usaha
Di sisi lain, bulan ini UNTR tidak mencatatkan penjualan alat berat di sektor kehutanan (foresty). Nihilnya penjualan alat berat di sektor kehutanan (foresty) bulan ini disebabkan oleh keterlambatan penyiapan alat berat yang memerlukan perlengkapan khusus.
“Sehingga, belum dapat di-billing di Bulan November 2019 karena masih dalam proses pengiriman,” ujar Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan kepada Kontan.co.id, Jumat (2012).
Alhasil, realisasi penjualan alat berat pada bulan ini merupakan rekor penjualan alat berat terendah tahun ini. Sebelumnya, angka penjualan terendah dicetak oleh penjualan bulan Oktober 2019 sebesar 166 unit.
Bahkan secara historis, penjualan pada November 2019 merupakan penjualan alat berat terendah sejak 2018.
Baca Juga: Asing masuk, IHSG rebound 0,55% ke level 6.284,37 di perdagangan, Jumat (20/12)
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, minimnya penjualan alat berat Komatsu pada November tahun ini tidak lepas dari belum bangkitnya harga-harga komoditas terkait seperti batubara.
“Karena masih belum ada peningkatan kebutuhan yang signifikan di sektor-sektor yang ada,” ujar Sara kepada Kontan.co.id, Jumat (20/12).
Jika diakumulasikan, maka penjualan alat berat Komatsu sepanjang periode Januari-November 2019 mencapai 2.843 unit. Dari angka tersebut, 1194 unit atau 42% diantaranya merupakan penjualan ke sektor pertambangan dan 853 unit atau 30% nya merupakan penjualan ke sektor konstruksi
Sementara 16% atau 455 unit merupakan hasil penjualan ke sektor kehutanan, dan 12% atau 341 unit merupakan penjualan alat berat ke sektor agribisnis.
Padahal, pada periode yang sama tahun 2018 UNTR berhasil menjual 4.502 unit alat berat Komatsu.
Baca Juga: Tambah modal, Fast Food Indonesia (FAST) bakal rights issue 350 juta saham
Di lini bisnis konstruksi tambang, UNTR melalui PT Pamapersada Nusantara telah berhasil mengeruk batubara sebanyak 120,5 juta ton dari periode Januari hingga November 2019. Adapun volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) secara year-to-date mencapai 816,3 juta bank cubic meter (bcm).
Sementara itu, melalui anak usahanya yakni Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR berhasil menjual 450.000 ton batubara pada November 2019, dengan rincian 370.000 ton thermal coal dan 80.000 ton coking coal.
Di lini bisnis emas, UNTR berhasil menjual 41.000 ounces emas melalui Agnicourt Resources. Secara year-to-date, UNTR telah menjual 387.000 ounces emas. Hingga akhir tahun, UNTR menargetkan dapat menjual emas hingga 400.000 ounces.
Baca Juga: Raup dana Rp 1,2 triliun, begini rencana Uni-Charm (UCID) usai IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News