Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan amendemen terhadap rencana perjanjian pengambilan bagian alias subscription agreement terhadap saham Supreme Energy Sriwijaya oleh perusahaan terkendali milik UNTR, yakni PT Energia Prima Nusantara (EPN).
Pada tanggal 18 Desember 2023, Energia Prima Nusantara telah menandatangani amandemen terhadap subscription agreement dengan PT Supreme Energy dan PT Supreme Energy Sriwijaya terkait dengan perubahan rencana pengambilbagian.
Berdasarkan amandemen, Energia Prima Nusantara berencana mengambil bagian saham-saham baru dalam Supreme Energy Sriwijaya sebanyak 984.127 saham baru atau setara dengan 49,6% dari total saham yang dikeluarkan oleh Supreme Energy Sriwijaya kepada Energia Prima Nusantara.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Merampungkan Akuisisi Tambang Stargate
Total nilai keseluruhan dari pengambilbagian ini sebesar US$ 51,87 juta atau setara dengan Rp 804,01 miliar.
Nilai keseluruhan atas rencana perubahan pengambilbagian tersebut dapat berubah pada saat penutupan transaksi dikarenakan adanya penyesuaian atas posisi laporan keuangan saat penutupan transaksi.
“Selain dari apa yang disebutkan di atas, informasi yang telah disampaikan dalam Keterbukaan Informasi 9 Agustus 2023 masih tetap sama dan tidak berubah,” terang Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/12)
Baca Juga: Menyusuri Jejak Ekspansi UNTR, Membenam Investasi Rp 15,13 Triliun Demi Diversifikasi
Sebelumnya, pada tanggal 9 Agustus 2023, UNTR mengumumkan rencana pengambilan bagian saham-saham baru dalam Supreme Energy Sriwijaya sebanyak 680.000 saham baru atau setara dengan 40,47% dari total saham yang dikeluarkan oleh Supreme Energy Sriwijaya, dengan total nilai keseluruhan sebesar US$ 42,32 juta atau setara dengan Rp 634,94 miliar.
Adapun akuisisi ini menandakan masuknya UNTR ke bisnis panas bumi. Supreme Energy adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi (geothermal) dari masing-masing wilayah kerjanya untuk menghasilkan listrik yang dipasok ke PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News